“Pada masa presidensi Indonesia di G-20, salah satu pilar prioritas Pemerintah Indonesia adalah Arsitek Kesehatan Global, yang dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan kesehatan dunia pasca COVID-19, dan karena Indonesia melihat dunia kesehatan akan semakin meningkat dengan adanya tantangan di masa depan.
Kita perlu bangga memiliki Bio Farma karena banyak negara yang tidak memiliki perusahaan penelitian, pengembangan, distribusi, dan produksi vaksin kelas dunia. Bio Farma diharapkan dapat menjadi hub di Asia dan Asia Pasifik, bahkan diharapkan dapat menjadi kebanggaan asia”, Ujar Muhsin.
Muhsin juga menyampaikan perlu hadirnya sinergi yang semakin kuat antara Kementerian Luar Negeri RI dan Bio Farma.
“Untuk itu perlu adanya strategic partnership yang dapat bersinergi dengan Bio Farma. Dengan demikian, hub yang diharapkan dapat diimplementasikan dan semakin memperkuat eksistensi Bio Farma pada ekosistem kesehatan global dengan berbagai tantangan di masa depan” tuturnya.
Sementara itu Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan menyampaikan terkait potensi kerja sama dari beberapa negara sahabat. Tindak lanjut dari beberapa hal yang menjadi rencana terkait hub MRNA di wilayah Asia.
“Terdapat beberapa perjalanan yang kedepannya diharapkan dapat mengoptimalkan agenda dari hub Asia dan Afrika” tuturnya.