PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar menyatakan bahwa 80 persen sampah laut berasal dari daratan. Fakta ini tak terlepas dari masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai-sungai, yang akhirnya bermuara ke laut.
Hal ini disampaikan Kepala DKP Sumbar, Reti Wafda saat Aksi Bersih Pantai Tahun 2023 di kawasan Pantai Air Manis, Kota Padang, Kamis (18/5). Kegiatan yang mengusung tema “Laut Bersih, Ikan Melimpah, Nelayan Sejahtera, Masyarakat Sehat, dan Cerdas” itu didasari oleh semangat untuk menyelamatkan biota laut dari ancaman pencemaran.
Kegiatan ini digagas oleh DKP Sumbar untuk mendukung program Bulan Cinta Laut (BCL) yang diprakarsai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, sekaligus upaya untuk menyukseskan program Visit Beatiful West Sumatera 2023 melalui kebersihan lingkungan.
Ia menuturkan, berdasarkan kajian para ahli, sampah yang bermuara di pesisir dan laut ini, sekitar 80 persen berasal dari daratan. Selain itu, juga ada yang bersifat lintas batas wilayah administrasi, yang dapat berpindah dari satu wilayah pesisir ke wilayah pesisir lainnya mengikuti pola arus laut. Menurutnya, itu tantangan yang harus segera dicarikan solusinya.
“Apalagi kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan terutama terkait sampah plastik masih rendah. Maka perlu adanya antisipasi cepat sebelum menumpuk dan menyebabkan pencemaran,” ujar Reti.
Menurutnya, persoalan ini tidak hanya berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan sektor pariwisata semata tapi juga bisa megancam kehidupan para nelayan. “Kami sering menerima keluhan dari para nelayan. Saat melaut, jaring mereka sering rusak akibat tersangkut sampah plastik. Tentu itu tidak bisa kita sepelekan,” katanya.