Kamis, 28 Agustus 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID UTAMA

Refleksi : Bahasa Energi Nusa dan Bangsa

Editor: Redaksi
Kamis, 28/10/2021 | 06:18 WIB
ShareTweetSendShare
Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Pangulu, M.Pd. Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bung Hatta/Ketum LKAAM Sumbar. (IST)

Pada 93 Tahun yang lalu, terjadi sebuah peristiwa yang bersejarah, yaitu Sumpah Pemuda (SP), tepatnya pada 28 Oktober 1928. Sekarang, masa sudah berganti, tahun sudah bertukar, tiba pula pada 28 Oktober 2021, maka ganjillah bilangan umur SP selama 93 tahun.

Setiap tahun diperingati oleh semua anak bangsa Indonesia dengan selalu membaca teks SP oleh anak bangsa yang dianggap cakap dan mampu membacanya dengan baik dengan vokal yang lantang, serta dengan tata mimik suara yang menyenangkan. Yang dibaca sebanyak tiga butir untaian bahasa yang bertenaga menyatukan nusa, bangsa, dan bahasa.

Tiga untaian SP yang salah satunya adalah bahasa yang punya energi. Lengkapnya berbunyi: ”Sumpah Pemuda”: (1) Kami Putra Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia; (2) Kami putra putri Indonesia Mengaku Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia; (3) Kami Putra Putri Indonesia Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.

Sesungguhnya, ketiga butir SP itu pada dasarnya mempunyai energi membangun nusa, bangsa, dan bahasa. Nusa diartikan sebagai tanah dan air Indonesia, bangsa diartikan warga Negara Indonesia, sedangkan bahasa adalah bahasa nasional Negara yaitu bahasa Indonesia.

Di antara yang tiga butir SP itu, dua di antaranya kalau dicuri atau diganggu orang, mungkin akan terjadi perlawanan bahkan sampai berperang. Nusa yang di dalamnya tanah dan air bisa diperebutkan. Seperti tanah Indonesia yang mempunyai deposit akan selalu diganggu atau diperebutkan orang, seperti tanah freeport di Papua. Kalau tidak kuat bangsa Indonesia menjaga dan membelanya pastilah akan diambil orang asing karena mengandung petro dolar emas dan berlian yang harganya selangit.

Begitu juga bangsa sebagai  warga Negara Indonesia kalau ada yang dicuri atau diculik tentu pihak keamanan akan mencari dan membelanya. Namun, lain halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mempunyai energi tersendiri karena bahasa semakin dipakai dan diperbutkan orang untuk memakainya, maka semakin menimbulkan energy. Ibarat pibahasa nenek moyang bangsa Indonesia, “bahasa dipakai baru, nusa dan bangsa dipakai habis”.

Jika energi diartikan suatu tenaga, penggerak, dan pengikat, maka energi bahasa sudah terbukti mampu mengikat nusa dan bangsa bahkan termasuk bangsa di dunia mampu diikatnya. Wajar nanti suatu saat bahasa Indonesia akan semakin berenergi bila menjadi bahasa pengantar di Asia Tenggara yang jumlah anggotanya sebanyak 10 negara.

Bayangkan lagi jika orang Sumatra pergi ke Papua tidak dapat secara langsung memakai tanah orang Papua. Tanah orang Papua baru boleh dipakai atau dimanfaatkan oleh orang Sumatra bila sudah melalui prosedur secara hukum. Orang Sumatra harus membawa energi untuk mendapatkan tanah orang Papua, dibeli atau disewa. Begitu juga orang Jawa kalau mau memakai tenaga orang Papua atau sebaliknya, maka orang Papua dan orang Jawa harus saling mengeluarkan energi terlabih dahulu.

Tetapi bahasa sebaliknya, bahasa mempunyai energi untuk membangun nusa dan bangsa. Jika orang Sumatra pergi ke Papua tidak perlu menghabiskan energi lain untuk berkomunikasi, sebab energi bahasa Indonesia sudah tersedia baik di Sumatra atau di Papua.

Bertemu dan beriteraksi orang Sumatra dan orang Papua, sudah sama-sama tersedia energi masing-masing daerah yang tersimpan dalam bahasa. Bahasa berada dalam diri kedua anak bangsa Sumatra dan Papua. Luar biasa energi bahasa untuk mengikat persaudaraan antara anak bangsa. Waktu orang Sumatra dan orang Papua memakai bahasa Indonesia, sangat terasa energi persaudaraan antar anak bangsa yang mampu berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.

Persaudaraan akan terasa apabila dapat menggunakan bahasa yang sama walaupun berbeda suku bangsa. Dalam ungkapan budaya Minangkabau ada pendapat yang mengatakan, “urang badunsanak akan taraso bilo sabahaso jo saraso”(Bhs Minang) atau ‘orang bersaudara akan terasa bila sebahasa dan serasa’ (Bhs Indonesia)

Artinya, bahasa terbukti mempunyai energi mengikat persaudaraan antar bangsa. Bayangkan jika orang Sumatra bersikeras memakai bahasa daerah Sumatra, sebaliknya orang Papua bertahan pula memakai bahasa daerahnya, maka energi bahasa Indonesia kurang terasa nikmatnya.

Walaupun bahasa sudah dipastikan mempunyai energi membangun nusa dan bangsa, namun masih ada anak bangsa sebagian yang leceh dengan bahasa Indonesia. Leceh itu dapat kita lihat di raung-ruang publik, masih ada anak bangsa Indonesia penggunaan  bahasanya yang tidak baik dan tidak benar.

Bahkan pengguna bahasa ada yang tidak paham menggunakan bahasa Indonesia standar, salah menggunakan ejaan, keliru memakai kaidah bahasa, asalan memakai tata bahasa Indonesia. Padahal di ruang-ruang publik, bahasa yang tampil di muka umum akan dibaca masyarakat umum.

Jika kaidah bahasanya salah, ejaan bahasanya salah, tata bahasanya salah, tampil pula di tengah public, maka secara tidak langsung telah melakukan pembodohan dan pembiaran. Jika terjadi perbuatan pembodohan dan pembiyaran terhadap penggunaan bahasa siapakah yang bertanggung jawab meluruskannya.

Padahal Undang-Undang Bahasa mulai dari UUD 1945 pasal 36, bahwa: “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Begitu juga Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Bahasa Negara, Lambang Negara, dan Lagu Negara, telah diatur semuanya di situ.

Walaupun ada yang aneh juga dalam undang-undang tersebut. Anehnya terlihat, jika lagu negara dipelesetkan bisa didenda dan dipidana. Jika lambang negara dihina dapat didenda dan dipenjara. Tetapi kalau bahasa Indonesia ejaan bahasa Indonesia dilecehkan orang, kaidah bahasa Indonesia dicemari orang, tata bahasa Indonesia diinjak orang, tidak didenda tidak ada dipidana.

Namun, lembaga Pembina Bahasa yang resmi boleh menegur dan meluruskan. Kalau sekadar menegur dan meluruskan pemakai bahasa Indonesia tidak akan cemas dan takut apalagi tidak ada denda dan pidananya.

Sudah saatnya dosen dan guru bahasa Indonesia atau program studi bahasa Indonesia atau balai bahasa Indonesia, angkat suara mengusulkan ke pemerintah pusat agar hukuman terhadap pelanggar bahasa Indonesia dapat didenda dan dipidana pula serperti lagu dan lambang negara yang dilecehkan.

Dirgahayu 93 tahun sumpah pemuda. Pemuda bangkit Indonesia maju. Bahasa Indonesia mengikat Indonesia kuat.Insya Allah !!!

*Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Pangulu, M.Pd. Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bung Hatta/Ketum LKAAM Sumbar.

Tags: 28 OktoberBahasaBahasa IndonesiaLKAAMM sayutiSumpah Pemuda
ShareTweetSendShare

BacaJuga

LSM Elang Indonesia Laporkan Oknum Anggota Dewan ke Badan Kehormatan  DPRD

LSM Elang Indonesia Laporkan Oknum Anggota Dewan ke Badan Kehormatan  DPRD

Selasa, 26/08/2025 | 09:35 WIB
BRI Sediakan Fasilitas Dana Talangan untuk RPK Mitra Bulog

BRI Sediakan Fasilitas Dana Talangan untuk RPK Mitra Bulog

Senin, 25/08/2025 | 22:11 WIB
Wagub Lemhannas RI Olah Raga Bersama Ratusan Alumni SMPN 1 Padang

Wagub Lemhannas RI Olah Raga Bersama Ratusan Alumni SMPN 1 Padang

Senin, 25/08/2025 | 08:39 WIB
Damar Shaker, Berkembang dengan Kemitraan

Damar Shaker, Berkembang dengan Kemitraan

Sabtu, 23/08/2025 | 22:58 WIB
Nasib Malang Pekerja Lepas PT SUMA: Kaki Hancur, BPJS Tak Bisa Diklaim, Kini Hidup Bergantung Pinjaman

Nasib Malang Pekerja Lepas PT SUMA: Kaki Hancur, BPJS Tak Bisa Diklaim, Kini Hidup Bergantung Pinjaman

Sabtu, 23/08/2025 | 21:46 WIB
Belasan HGU Kelapa Sawit Segera Berakhir, Siapkan Mekanisme Penyerahan Hak Pengelolaan kepada Masyarakat

97 Unit Perusahaan Pertanian Beroperasi di Sumbar : Sawit Masih Jadi Primadona

Jumat, 22/08/2025 | 18:53 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Kunjungan Wisata ke Sumbar dari Singapura Meningkat
OPINI

Kunjungan Wisata ke Sumbar dari Singapura Meningkat

Selasa, 26/08/2025 | 20:46 WIB

SelengkapnyaDetails
Santai Tapi Terencana: Yuk, Siapkan Ibadah Qurban Bersama Tabungan SIkoci Qurban Bank Nagari Syariah

Santai Tapi Terencana: Yuk, Siapkan Ibadah Qurban Bersama Tabungan SIkoci Qurban Bank Nagari Syariah

Selasa, 26/08/2025 | 20:23 WIB
Pemasaran Syariah: Bisnis Jujur ala Nabi untuk Membangun Ekonomi Berkah dan Inklusif

Pemasaran Syariah: Bisnis Jujur ala Nabi untuk Membangun Ekonomi Berkah dan Inklusif

Selasa, 26/08/2025 | 20:04 WIB
Guru dan Kemerdekaan:  Dari Ruang Kelas ke Ruang Perjuangan

Guru dan Kemerdekaan:  Dari Ruang Kelas ke Ruang Perjuangan

Selasa, 26/08/2025 | 10:30 WIB
No Viral, No Justice

No Viral, No Justice

Sabtu, 23/08/2025 | 13:23 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Kunjungan Wisata ke Sumbar dari Singapura Meningkat

    Kunjungan Wisata ke Sumbar dari Singapura Meningkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengawas BK Cabdin Wilayah III Sumbar Leni Murni Hayati Sebut Tugas Guru Wali Tidak Mengurangi Peran BK dan Walas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Santai Tapi Terencana: Yuk, Siapkan Ibadah Qurban Bersama Tabungan SIkoci Qurban Bank Nagari Syariah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satpol PP Damkar Padang Pariaman Sosialisasikan Pencegahan Kebakaran di Nagari Parit Malintag

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Transmigrasi Akan Kunjungi Dharmasraya, Dukung Pengembangan Kawasan Padang Hilalang II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • PADANG, HARIANHALUAN.ID – Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat kembali mengharumkan nama kampus di kancah regional.Mereka berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Wilayah (PIMFAR) Sumatera II yang digelar Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) Wilayah Sumatera II, dengan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Padang sebagai tuan rumah.Kompetisi yang berlangsung pada 21 Agustus 2025 hingga pengumuman pemenang 23 Agustus 2025 itu mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang memiliki program studi S1 Farmasi di wilayah Sumatera II. LCC ini menjadi agenda tahunan ISMAFARSI untuk mengasah kemampuan akademik, menumbuhkan daya saing, sekaligus mempererat hubungan antar mahasiswa farmasi di Sumatera.Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/kampus/hh-130069/mahasiswa-farmasi-um-sumatera-barat-raih-juara-1-lomba-cerdas-cermat-ismafarsi-sumatera-ii/
  • Edisi koran Haluan Rabu (27/8).Belanja pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) pada APBD Perubahan 2025 tercatat mencapai Rp2,0944 triliun, atau sekitar 34 persen dari pagu anggaran sebesar Rp6,16 triliun.Selengkapnya di koran Haluan hari ini.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.