Kondisi dehidrasi juga sangat berbahaya bagi jemaah Lansia, karena banyak Lansia yang mengalami gangguan persepsi haus. Sensasi haus pada Lansia sedikit lambat maka saat Lansia merasa haus artinya Lansia tersebut dalam keadaan dehidrasi berat.
Akibat kondisi ini, jemaah haji disarankan setiap 1 jam harus minum air 250 ml dilakukan bertahap seperti sekali minum cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan. Hal ini bisa mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk. Kebiasaan minum seperti ini juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi.
Ketiga, heat exhaustion atau kelelahan karena panas. Diketahui aktivitas jemaah haji di Madinah adalah aktivitas fisik. Sebagian besar jalan kaki dari hotel menuju masjid Nabawi untuk menjalankan sholat arbain.
”Di Madinah, jemaah haji akan menjalankan sholat arbain. Dalam satu hari, jemaah akan berulang ke masjid Nabawi untuk menjalankan sholat wajib. Jemaah beresiko mengalami kelelahan dan terpapar sinar matahari terik terutama di waktu zuhur dan ashar,” kata dr Imran.
Ibadah arbain membuat jemaah haji beraktivitas fisik lebih dengan berjalan dari hotel ke masjid atau sebaliknya. Jemaah haji juga akan lebih sering terpapar sinar matahari terik terutama di waktu sholat zuhur dan ashar. Hal ini bisa memicu heat exhaustion. Gejala yang sering muncul dari kondisi ini yakni, pusing, kram otot, dan keringat dingin hingga pingsan.
Untuk mencegah terjadinya heat exhaustion, jemaah haji disarankan untuk menggunakan payung, membawa botol penyemprot air dan memakai masker terutama saat berkegiatan di luar hotel. Botol penyemprot dapat diisi air dingin untuk disemprotkan sebagai pengganti keringat untuk mendinginkan badan. Jemaah juga disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang.