Alhamdulillah, kita bersyukur kehadirat Allah SWT atas hadirnya bulan Ramadhan yang mulia ditengah-tengah kita, bulan yang diliputi kemuliaan dan janji-janji pengampunan. Semoga kita benar-benar mampu mengisinya dengan amal kebaikan yang istiqomah.
Oleh: Hatta Syafruddin Lc
Kita sudah meniti hampir sepertiga dari bulan Ramadhan ini, marilah kita kembali menguatkan diri dan memotivasinya agar tak lengah dan tak surut dalam beramal mengisinya dengan amal kebaikan. Karena sesungguhnya manusia diciptakan dalam kondisi yang lemah.
Wa khuliqol insaaanu dhoiifaa … (QS An-Nisa 28).
Karena itulah terkadang semangat mengisi Ramadhan hari pertama berbeda dengan hari kelima, keenam dan seterusnya. Kian hari terlihat kian surut.
Bahkan naudzubillah, ada yang ‘menyelesaikan’ Ramadhan dalam hatinya begitu melewati sepertiga Ramadhan. Ramadhan terasa sudah usai, dan ia kembali dalam kesibukan dan rutinitas hariannya sebagaimana sebelum Ramadhan.
Maka kitapun menjadi saksi bagaimana hari-hari kesebelas dan seterusnya, barisan sholat tarawih di masjid mulai menyusut ke depan.
Yang terlihat istiqomah hanya mereka yang memang senantiasa menjadi memakmurkan masjid pada hari-hari diluar Ramadhan.