PADANG, HARIANHALUAN.ID — Sejak awal Juni, sejumlah hotel di Kota Padang mulai ramai oleh para peserta atau pun pengunjung iven penas tani. Hingga menjelang hari pembukaan pada 10 Juni lalu keterisian hotel di Kota Padang melesat.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Elvis Syarif mengatakan iven nasional penas tani memberikan efek positif untuk tingkat hunian hotel dan penginapan di Sumatra Barat, khususnya di Kota Padang yang menjadi tuan rumah.
“Alhamdulillah selama lima hari iven Penas Tani, rata-rata kamar hotel terisi penuh pada tanggal 9-12 Juni,” ujar Elvis kepada Haluan, Jumat (16/6).
Lebih jauh Elvis menyebut, kehadiran para peserta atau pun pengunjung penas tani berhasil mendongkrak tingkat hunian hotel, ditambah dengan tamu regular. Namun persentasenya memang lebih besar dari peserta penas tani.
Ia menambahkan berdasarkan informasi dari Dinas Dukcapil Provinsi sebagai PIC akomodasi menjelaskan iven peserta iven Penas Tani terbagi dua, yaitu peserta utama dan peserta pendamping.
“Untuk para peserta pendamping yang merupakan orang pemerintahan menginap di hotel, sementara peserta utama nginapnya di rumah penduduk umumnya. Tapi ada juga di hotel tergantung anggaran masing-masing provinsi,” katanya lagi.
Elvis menambahkan ada juga peserta yang menginapnya di homestay, residence, maupun hotel nonbintang yang terdekat dari lokasi.
Menurut Elvis, penyelenggaraan Penas KTNA ke-XVI sangat berdampak terhadap ekonomi di Sumbar, khususnya Kota Padang.
Selain penuhnya kamar hotel, kata dia, dampak ekonomi lainnya bisa dirasakan pelaku UMKM, pelaku wisata dan restoran.
Selain berdampak pada keterisian kamar hotel, kata dia, diharapkan juga membantu ekonomi masyarakat karena belasan ribu peserta utama Penas KTNA akan menginap di rumah-rumah warga di Kota Padang.
PHRI berharap kedepannya semakin banyak iven nasional yang dibawa ke Sumatra Barat karena cukup efektif meningkatkan perputaran uang dan menggerakkan sektor pariwisata. (h/yes)