HALUANNEWS, JAKARTA – Sebagai perusahaan BUMN yang diamanahkan mengelola listrik negara, PLN juga diminta mengembangan bisnis di luar kelistrikan. Salah satunya yaitu mengembangkan jaringan internet ke desa-desa.
Pengembangan bisnis ke jaringan internet tersebut bisa saja dilakukan PLN, mengingat perusahaan listrik negara tersebut memiliki aset jaringan listrik besar mencakup seluruh wilayah nusantara, hingga sampai ke pelosok-pelosok desa.
“Sebelumnya PLN memenuhi pelayan listrik masyarakat hingga ke pedesaan melalui program Lisdes, atau listrik masuk desa. Nah, sekarang kenapa tidak dikembangkan pula internet masuk desa,” ujar Menteri Negara BUMN, Erick Tohir saat pertemuan dengan ratusan karyawan PLN di Jakarta, Kamis (07/04/22).
Menurut Erick, seluruh pertumbuhan ekonomi ke depan memerlukan listrik. Oleh karena itu, Erick pun mengajak seluruh insan PLN untuk siap dengan segala disrupsi, tetap siap, bangkit dan solid dalam menghadapi setiap perubahan tersebut. “PLN saat ini harus bisa ekspansi bisnis. Bukan berarti meninggalkan bisnisnya, tetapi memanfaatkan aset untuk menjadi tambahan,” ujar Erick.
Apalagi, saat ini PLN harus menjawab tantangan kemajuan teknologi. Dengan ekspansi bisnis baru yang Beyond kWh maka juga mampu membantu keuangan PLN. “Pemasukan baru bukan hanya dari listrik saja,” tambahnya.
Misalnya saja, kata Erick, PLN sudah mempunyai program listrik masuk desa. Bukan tidak mungkin PLN juga bisa membuat program yang sama seperti internet masuk desa. “Kita sudah punya infrastruktur kabel jaringan. Ini sayang kalau tidak dimaksimalkan. Dengan pemanfaatan aset yang ada mampu menekan investasi,” ujar Erick lagi.
Di samping itu, Erick terus mendorong PLN (Persero) untuk mengembangkan bisnis di luar kelistrikan (Beyond kWh) dengan memanfaatkan aset untuk bisa meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebagai upaya memperkuat bisnis PLN, Erick mengajak PLN agar terus mengambil bagian penting dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut Erick, PLN merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam ekosistem kendaraan listrik. Jika tidak ada listrik dari PLN, maka mobil listrik tidak dapat dioperasikan.
“Kalau yang namanya listrik mau di rumah mau di pinggir jalan ya listriknya mesti dari PLN. Kita harus membangun ekosistem kita sendiri, tentu sejalan yang disampaikan oleh Bapak Presiden bagaimana hilirisasi dari sumber daya alam harus terjadi,” ungkap Erick.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pengembangan unit bisnis Beyond kWh sudah menjadi agenda utama PLN, khususnya dalam proses transformasi. “Kami melihat adanya potensi meraup pendapatan tambahan dari bisnis Beyond kWh ini sebesar 10-20 persen dan ini kami optimalkan agar terus meningkat,” tambah Darmawan.
Bisnis Beyond kWh yang saat ini dilakukan PLN seperti I-Connet yang merupakan layanan internet bagi pelanggan listrik. Selain itu, PLN juga mempunyai layanan bernama ListriQu yang melayani kebutuhan masyarakat dalam perbaikan instalasi kelistrikan. “Kami juga sudah membangun marketplace yang ter-bundling di PLN Mobile sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan kebutuhan kelistrikannya maupun produk UMKM binaan PLN,” ujar Darmawan. (*)