Penggunaan kompos dan pupuk organik berbahan alami, sebut Martini, akan memperbaiki unsur hara dan mikro organisme tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
” Jika unsur hara tanah bisa diperbaiki, Insyaallah apapun yang akan ditanam hasilnya akan baik. Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato telah membuktikan hal itu,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua Kelompok Tani Gantiang Sepakat, Erman (63) mengaku, pihaknya sangat tertarik dengan gerakan Tani Hijau Organik yang telah berhasil dipraktekkan Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato.
“Kedatangan kami adalah untuk belajar bagaimana caranya membuat kompos, DD Bacteria, PGPR, hingga Trychoderma yang sangat diperlukan untuk mengakali mahalnya harga pupuk kimia,” ucapnya.
Erman meyakini, penggunaan pupuk Organik bisa menekan ongkos produksi, serta meningkatkan produktivitas dan umur tanaman pertanian pangan seperti padi, cabe, maupun tanaman buah dan sayur-sayuran.
” Semoga kedepannya Keltan Gantiang Sepakat bisa mengikuti jejak langkah Keltan Gaduik Nan Limo Sakato dalam membudayakan gerakan pertanian organik hijau,” pungkasnya. (*).