“Sehingga PLN akan terus menjaga kelestarian lingkungan, dampak ekonomi, implikasi sosial, dan keandalan pasokan,” tutur Darmawan.
Direktur Legal & Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menambahkan, dalam menjalankan proyek transisi energi PLN memahami betul terkait kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas SDM perseroan. PLN banyak memberikan kesempatan belajar bagi para pegawai untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di luar agar memperoleh pengalaman pengembangan energi tingkat dunia untuk mendukung agenda transisi energi.
“PLN secara serius sedang dan akan terus melakukan pengembangan kapasitas SDM, yang sebelumnya berbasis pada fossil fuel sekarang sudah bertransformasi menggunakan EBT,” ungkapnya pada diskusi panel bertema Policy Incentives and Just Transition Consideration to Accelerate Power Sector Decarbonization dalam rangkaian ISF Kamis, (7/9).
Guna menguasai berbagai teknologi dan pengetahuan terbaru, PLN telah mengirimkan pegawai ke Jerman untuk belajar pengembangan biomassa, ke Eropa untuk meningkatkan kompetensi pengembangan proyek Solar PV dan lain-lain, serta ke California untuk belajar sistem distribusi yang andal dan juga belajar soal digitalisasi sistem kelistrikan.
“Ini bentuk agresivitas PLN dalam menjawab tantangan transisi energi,” jelas Didi.
Principal Energy Specialist Southeast Asia Asian Development Bank (ADB) David Elzinga menuturkan, proyek transisi energi perlu mengedepankan aspek keadilan dan menjadi katalis pendorong pertumbuhan ekonomi. Perekonomian yang tumbuh dan berkembang menjadi prinsip dasar dalam transisi energi ini.