Namun dalam rapat kali ini, ia mengaku terpaksa bertanya karena masyarakat Sumbar perlu tahu.
“Pertama, benar tidak investasi ini sudah PSN. Dikampung saya itu sudah dibilang PSN. Kedua, apakah masuk akal investasi ini. Sebab tanah yang dimintanya 30 ribu hektar,” ujar Andre Rosiade.
Ia menyampaikan, luasan rencana izin mega investasi itu, tidak masuk akal dan bahkan jauh lebih luas dibandingkan dengan PSN di Pulau Rempang-Galang. Kota Batam, Kepulauan Riau.
“Bahkan investasi yang hampir 50 hingga 60 trilliun Lotte itu hanya 110 ribu hektar. Sementara ini 30 ribu hektar. Itu pertanyaannya,” ungkap Andre Rosiade. (*)