Peningkatan mobilitas pengunjung lokal maupun wisatawan mancanegara ke Sumbar ini, juga disambut dengan mulai menjamurnya bisnis kafe yang rata-rata didirikan dan diminati oleh generasi muda millenial zaman Now.
Sektor ini pun, harus diakui turut menyerap banyak sekali tenaga kerja sebagai pramusaji, pelayan, bartender, barista dan sebagainya. Menurut Abdi, tenaga kerja yang terserap kedalam aktivitas bisnis pariwisata Sumbar saat ini, terdiri dari dua kategori,
Yaitu, tenaga kerja yang sempat dirumahkan pada saat pandemi Covid-19, serta para Fresh Graduated yang baru saja lulus dari perguruan tinggi atau sekolah vokasi.
Dijelaskannya, tenaga kerja baru ini, juga terserap oleh berbagai sektor ekonomi kreatif seperti halnya rumah songket, konveksi, busana atau sebagainya yang saat ini juga diminati oleh banyak pengunjung dan wisatawan yang ada di Sumatra Barat.
Mengingat di Sumbar saat ini banyak sekali sekolah-sekolah vokasi atau perguruan tinggi penghasil tenaga kerja siap pakai di dunia industri pariwisata, menurut Abdi, pemerintah daerah perlu meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan institusi pendidikan.