PADANG, HARIANHALUAN.ID — Kesulitan bukan untuk ditangisi, tapi dihadapi. Dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan. Bangunlah ‘mimpi’, dan raihlah dengan sungguh-sungguh. Bertindak dan mulailah. Apabila berani memulai, maka lima puluh persen sukses sudah di tangan.
Butir-butir kalimat motivasi itu meluncur saling melengkapi dalam pertemuan silaturahmi H Basrizal Koto dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di Rumah Dinas Kapolda, Senin pagi (4/12).
“Saya pengagum Pak Basko. Video-video motivasi beliau sering saya lihat di sosial media. Perjalanan hidup beliau, ada mirip-miripnya dengan pengalaman hidup saya. Pak Basko pernah jadi kernet angkot di Riau. Saya pernah jadi kernet angkot di Temanggung,” tutur Suharyono mengawali pertemuan.
Benar, Jenderal polisi bintang dua itu, mengaku pernah jadi kernet sewaktu dia masih SMP di Temanggung, Jawa Tengah. Waktu itu, orang tua lelakinya, yang pensiunan tamtama polisi, membawa angkot untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Terpanggil membantu orang tua, Suharyono muda menjadi kernet angkot yang disopiri ayahnya.
Angkot yang dibawa ayahnya itu, bukan milik keluarga, melainkan kepunyaan seorang juragan. “Jadi ayah saya setiap hari selalu setor kepada juragannya karena mobil angkot itu bukan kepunyaan kami,” ujar Suharyono mengenang.
Tidak hanya jadi kernet angkot yang pernah dilakoni pria kelahiran 2 Desember 1966 itu. Setamat SMA, Suharyono juga sempat menjadi Pegawai Harian Lepas (PHL) di Kantor Statistik Temanggung. Tugasnya, sebagai cleaning service.