HARIANHALUAN.ID – Pemimpin PT. PNM Sumbar, Yulia Vitria Yohannes menyayangkan saat ada nasabah yang memaki-maki anggotanya ketika melakukan penagihan.
Ia menyebut juga ingin merubah mindset ibu-ibu yang mayoritas nasabah PT. PNM agar meminjam sesuai kemampuan bayar.
“Persoalan ibu-ibu, kalau sudah pegang duit sering kalap. Kita imbau jangan kalap ambil pinjaman. Kadang di kita sudah Rp3 juta, nanti ambil lagi pinjaman di yang lain Rp5 juta, kredit ini itu, belum lagi pinjol. Padahal kalau untuk usaha seperti jual gorengan, telur gulung, dan serupa tentu tidak tercukupi juga membayarnya. Jadi yang tujuan awalnya pinjaman inu untuk membantu jadi merusak karena banyak yang harus dibayarnya,” katanya.
Saat ini di Sumbar saja setidaknya sudah ada 445 ribu nasabah PNM.
“Paling banyak di Painan. Sekitar 200 ribuan di Painan, selebihnya menyebar di daerah-daerah lain,” katanya.
Lembaga keuangan milik BUMN ini juga diklaim menjadi leader pembiayaan di lapangan.
“Tiap kita menjadi narasumber atau menghadiri pelatihan, ketika ditanya peserta siapa yang jadi nasabah PNM, selalu 50 persenan itu angkat tangan. Mayoritas masyarakat merupakan nasabah PNM,” kata dia.
Dijelaskannya, PNM menerapkan pembiayaan pertama mulai Rp3 juta per orang dengan sistem tanggung renteng. Kemudian pada siklus berikutnya tergantung perkembangan usaha masing-masing. Ada yang Rp4 juta, ada yang Rp5 juta dan seterusnya.
Selain memberikan pembiayaan, Yulia menyebut PNM juga memberikan pembinaan dan pendampingan bagi para nasabah. (h/yes)