PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadikan program peningkatan nilai tambah dan produktivitas pertanian sebagai salah satu program prioritas pada tahun 2024. Program prioritas ini akan dieksekusi oleh lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan menggunakan total anggaran senilai Rp429 miliar lebih. Meski anggaran yang dikucurkan mencapai ratusan miliar, namun pengamat pertanian menilai dana sebesar itu masih belum bisa dinikmati para petani seutuhnya.
Berdasarkan dokumen Outlook APBD Sumbar tahun 2024, alokasi anggaran terbesar diperuntukkan bagi Dinas Pertanian Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhortbun) yang mendapatkan anggaran sebesar Rp170 miliar lebih.
Dinas ini diberikan tiga target indikator kinerja yakninya peningkatan persentase peningkatan petani sebesar 5 persen, angka Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 101,40, serta angka Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 104,50
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhortbun) Sumbar, Febrina Tri Susila, didampingi Sekretaris Dinas, Ferdinal Asmin, mengatakan, anggaran senilai Rp170 milliar itu, akan digunakan untuk melaksanakan sejumlah program rutin bidang pertanian. “Seperti pengembangan benih, pembangunan infrastruktur jaringan irigasi dan jalan usaha tani, penyediaan alat dan mesin pertanian, serta pengembangan kelembagaan petani,” ujarnya kepada Haluan Kamis (11/1).
Selain program rutin standar tersebut, lanjut Ferdinal Asmin, pada tahun 2024 ini pihaknya akan meningkatkan dan mendorong penerapan konsep pertanian cerdas atau smart farming lewat penggunaan serta pemanfaatan aneka teknologi pertanian. “Terutama untuk pembangunan smart screen house yang kita gunakan untuk membuat benih kentang berkualitas unggul yang sangat cocok kita kembangkan di daerah Solok. Pada tahun ini ada dua lokasi pengembangan benih kentang unggul,” katanya.
Ferdinal Asmin menyatakan, sektor pertanian masih menjadi motor utama perekonomian penting bagi Provinsi Sumbar. Pada tahun 2023 lalu, kontribusi sektor pertanian bagi perekonomian bahkan mencapai angka 21 persen. Atas dasar itu, pada tahun 2024 ini pihaknya masih akan terus mendorong inovasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital seperti penggunaan drone hingga modernisasi alat mesin pertanian (Alsintan).