PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pembangunan kaki penyangga Jembatan Padang Sicincin tepatnya di Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, pecah dan retak. Hal tersebut menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat setempat yang sering melalui jalan ini.
“Selama ini daerah kita dicap sebagai daerah lambat proses ganti rugi jalan tol yang menyebabkan lamanya pembangunan jalan tol ini, ternyata pembangunan jalan tol ini terkesan asal-asalan dan dikebut oleh waktu tanpa memperhatikan kualitasnya,” ujar Hendri, aktivis masyarakat sipil saat diskusi dengan masyarakat di Parit Malintang, Kamis (18/1/2024).
Dari pantauan tim Haluan dan media lain di lapangan, Kamis (18/1/2024), terlihat bangunan kaki-kaki jembatan yang pecah, serta ada juga yang sudah diperbaiki pecahan lama dengan semen cair.
Selain itu, ada juga pekerjaan tol bagian pembagunan jalan layangnya dengan menggunakan coran beton yang dicetak di rest area Parit Malintang, dibawa untuk digunakan sebelum waktunya.
“Ada juga pemasangan beton cetak yang dicetak di dekat rest area, belum cukup waktunya untuk dipasang, yakni 21 hari setelah dicetak, dipasangkan juga oleh pekerja yang mengakibatkan ada retak-retak kecil, yang kemudian ditempel dengan semen cair,” kata salah seorang Pekerja Jalan Tol, Al yang ditemui pada Kamis (18/1/2024).
Hendri mempertanyakan, kualitas beton hingga cara pengerjaan pemasangan hasil cetakan sebagai dasar jalan yang terkesan belum sampai waktunya.
“Dengan kondisi ini, walaupun ini Proyek Strategis Nasional (PSN), mestinya pemerintah segera turun tangan dan mengawasi proyek ini lebih ketat,” ujar dia.
Hal ini disampaikan, dengan tujuan apabila pengerjaan jalan tol ini selesai tidak membahayakan bagi penguna jalan dan masyarakat sekitar yang beraktivitas di sekitar jalan tol itu.
Sementara itu, Hubungan Masyarakat (Humas) PT HKI, Andi Prahmana mengaku tidak mengetahui kejadian itu, pihaknya tidak mau menerka-nerka dan minta diperlihatkan kalau memang ada kejadian itu.
Setelah diperlihatkan foto, bagian kaki jembatan yang pecah, Andi mengatakan, itu merupakan pekerjaan non struktural.
“ini bokong semar pak, pekerjaan non struktural. hanya pemanis saja pak,” ujar Andi saat menjawab pertanyaan Haluan, Kamis (18/1/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, pekerjaan tersebut sebagai tahanan gerusan, namun itu tidak berpengaruh terhadap struktur perlintasan. (*)