Dari sisi promosi kesehatan (promkes), dikatakannya Dinkes, juga akan menyiapkan edukasi untuk mencegah penyakit ini berkembang. Langkah selanjutnya, memberikan warning kepada sejawat direktur rumah sakit dan juga kepala dinkes kabupaten dan kota. “Jika ada gejala seperti itu untuk dilaporkan,” kata Lila.
Ia menegaskan, perilaku hidup sehat harus diterapkan masyarakat seperti mencuci tangan, sebab sumber penyakit itu menular melalui makanan yang masuk dari tangan.
Di sisi lain secara keilmuan, Dinkes juga terus mengusahakan untuk mendapatkan informasi terbaru (update) dari sejawat kesehatan.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar, Finny Fitry Yani mengakui saat ini belum ada kepastian tentang penyakit akut misterius itu. “Virus apa penyebabnya dan bagaimana cara penularannya belum diketahui. Apakah melalui udara, makanan atau lainnya itu yang belum jelas,” kata Finny.
Ia menjelaskan, hepatitis secara sederhana dipahami sebagai radang di hati atau gangguan fungsi pada hati. Dimana hati seharusnya berfungsi menyaring racun dari makanan yang dicerna tubuh.
Meskipun berbagai hipotesa muncul, namun sampai saat ini penyebab hepatitis misterius ini masih belum diketahui.