HALUANNEWS, PADANG – Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP M Djamil Padang, Bestari Jaka Budiman mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan ruangan ICU (Intensive Car Unit), NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan ruang perawatan bagi pasien yang terpapar hepatitis misterius.
“Ada delapan ruangan isolasi yang disiapkan untuk pasien dugaan hepatitis misterius ini,” kata Bestari.
Selain itu, kata Bestari, pihaknya juga membentuk tim khusus penanganan dari dokter spesialis anak dan dibantu oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar. “Ada tim khususnya juga nanti, yang dibantu IDAI Sumbar,” ucapnya.
Terpisah, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah juga mengimbau kepada masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.
“Saat ini masih belum diketahui dan masih diduga apakah yang dari Solok itu memang hepatitis akut tersebut. Tapi kedepannya, kita tetap waspada dan antisipasi dengan pola hidup bersih dan sehat,” kata dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Barat (Kadis Sumbar), Lila Yanwar meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis akut dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini seiring dengan ditemukannya satu kasus dugaan hepatitis misterius yang menyebabkan satu bayi berusia dua bulan meninggal dunia.
Gejala hepatitis misterius yang dialami bayi tersebut, yaitu mengalami kuning, demam, gangguan pencernaan, diare dan berakhir dengan pendarahan saluran cerna, lalu gangguan hati yang terjadi dalam waktu yang cepat. (*)