PADANG, HARIANHALUAN.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan, total kerugian sementara akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumbar pada 7-8 Maret 2024 lalu ditaksir mencapai Rp538 miliar lebih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan, total kerugian sementara itu berasal dari tiga kabupaten/kota dengan dampak terparah. Diketahui, ada sebanyak 12 kabupaten/kota yang terdampak akibat bencana yang terjadi pada 7-8 Maret 2024 kemarin. Daerah-daerah terdampak tersebut di antaranya Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Kabupaten Pasaman, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Agam, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Adapun tiga daerah yang paling terdampak adalah Kabupaten Pessel dengan kerugian sementara mencapai Rp337 miliar lebih. Kemudian, Kabupaten Padang Pariaman dengan kerugian sementara Rp132 miliar lebih dan Kota Padang dengan kerugian sementara Rp68 miliar lebih.
Rudy merincikan, di Kabupaten Pessel, 15 kecamatan terdampak banjir, 16 jembatan rusak/putus, dan 355 meter jalan mengalami kerusakan. Kemudian, rumah yang terendam banjir sekitar 28.719 unit, total 7.705 unit rumah rusak. Tidak hanya itu, tercatat 25 korban meninggal dunia dan 4 orang masih hilang.
Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman banjir melanda 60 nagari di 17 kecamatan. Kemudian, sebanyak 33 nagari di 13 kecamatan terkena longsor dan 7 kelurahan di 6 kecamatan terkena pohon tumbang. Sebanyak 9.089 unit rumah dan 20.793 jiwa warga terdampak banjir. Tercatat, 62 rumah serta 28 jembatan rusak. Juga diketahui sebanyak 3 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka-luka.
Di Kota Padang, banjir melanda 19 kelurahan di 8 kecamatan. Kemudian, 5 kelurahan di 3 kecamatan terkena longsor dan 6 kelurahan di lima kecamatan terkena pohon tumbang. Sekitar 8.118 jiwa terdampak banjir dan 6 jiwa mengalami luka-luka.