IMENTAWAI, HARIANHALUAN.ID— Memasuki minggu ketiga Ramadan, tren harga-harga bahan pokok di Sumatera Barat (Sumbar) masih cenderung stabil. Kendati demikian, pemerintah daerah (pemda) tetap diminta mewaspadai potensi gejolak kenaikan harga-harga bahan pokok akibat meningkatnya permintaan menjelang Lebaran.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir meminta pemda dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk melakukan pemantauan dan pengawasan sebagai upaya memitigasi kenaikan harga komoditas pangan. Hal ini termasuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang harus dipantau lantaran dapat memicu kenaikan harga komoditas lainnya.
“Berkaitan dengan Ramadan tahun ini, kami mengimbau agar rekan-rekan yang di daerah melaksanakan pemantauan dan sinergi berkaitan dengan ketersediaan (komoditas pangan) dan keterjangkauan harga,” ujar Tomsi saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dirangkaikan dengan Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idulfitri 2024 di Gudang Bulog, DKI Jakarta, Senin (1/4).
Ia menyebutkan, sejumlah komoditas yang masih mengalami kenaikan harga di beberapa daerah adalah telur ayam, bawang putih, minyak goreng, beras, daging ayam, gula pasir, bawang merah, dan cabai. Oleh karena itu, pemda termasuk jajaran forkopimda perlu melakukan upaya pengendalian.
Sejumlah upaya yang dapat dilakukan pemda seperti melakukan gerakan pangan murah, memastikan kecukupan stok pangan, kelancaran distribusi, dan koordinasi terhadap kebijakan tarif angkutan di daerah. Pemda juga perlu menjelaskan kepada masyarakat terkait dengan ketersediaan pasokan komoditas, termasuk upaya yang telah dilakukan pemerintah.
“Hal ini penting guna menjaga kepercayaan masyarakat. Saya minta untuk terus dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat, sehingga tersosialisasi dengan baik apa upaya-upaya yang telah kita lakukan,” kata Tomsi.