3.144,13 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Erupsi dan Lahar Dingin Gunung Marapi

Lahan Pertanian Terdampak erupsi Marapi

Tim Kementan RI saat meninjau lahan pertanian yang terdampak erupsi Marapi, Senin (8/4). IST

AGAM, HARIANHALUAN.ID—Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, 3.144,13 hektare lahan pertanian ikut terdampak erupsi Gunung Marapi yang terjadi secara sporadis sejak awal Desember 2023 lalu. Di mana 89,5 hektare di antaranya rusak akibat bencana lahar dingin yang terjadi pada Kamis (4/4) lalu.

Hal ini terungkap saat kunjungan tim dari Kementan ke tiga kabupaten/kota terdampak erupsi Gunung Marapi, Senin (8/4) kemarin.

Tim tersebut dipimpin Direktur Perlindungan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan, Jekvy Hendra dan Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura  BSIP, Husnain, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumatera Barat (Sumbar), Febrina Tri Susila.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari surat Gubernur Sumbar kepada Menteri Pertanian (Mentan) Nomor: 300.2/548/DPTPH/III/2024 tanggal 13 Maret 2024 perihal Permohonan Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (Saprodi).

Tim mengawali kunjungan ke Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang, Kota Padang Panjang. Kedua keluarahan ini terdampak debu erupsi pada tanaman cabai serta terdampak banjir lahar dingin pada tanaman padi.

Kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di Nagari Aia Angek yang terdampak erupsi pada tanaman cabai dan tomat.

Kemudian kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Bukik Batabuah. Di nagari ini hamparan pertanaman kol/lobak dan sawah tertimbun material lahar dingin.

“Tercatat, data luas lahan terdampak erupsi Marapi mencapai 3.144,13 hektare, dengan rincian di Kabupaten Tanah Datar 2.100 hektare lahan hortikultura, Kabupaten Agam 988,21 hektare lahan hortikultura, dan Kota Padang Panjang sebanyak 55,92 hekater lahan hortikultura,” ujar Jekvy Hendra.

Sedangkan luas lahan terdampak banjir lahar dingin sebanyak 89,5 hektare, tersebar di Kabupaten Tanah Datar 4 hektare lahan sawah. Lalu, di Kabupaten Agam 84,5 hektare, dengan rincian 7,5 hektare lahan hortikultura dan 77 hektare lahan sawah. Terakhir, di Kota Padang Panjang sebanyak 1 hektare lahan sawah.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini Kabid Hortikultura Distanhorbun Sumbar, Rezki Hidayat; Kepala UPTD BPTPH, Afnelly; serta Kepala BSIP Sumbar, Rustam beserta Penyuluh Pertanian Muda BSIP Sumbar.

Hadir juga sebagai pendamping tingkat kabupaten/kota Kadistan Tanah Datar, Kadistan Padang Panjang, Kabid Hortikultura Distan Agam, penyuluh pertanian, serta pengawas organisme pengganggu tanaman, wali nagari dan ketua kelompok tani setempat. (h/rel)

Exit mobile version