PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menargetkan angka kemiskinan Sumbar pada 2045 nanti menjadi 0,04 persen. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov menyiapkan delapan langkah utama, seperti yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumbar Tahun 2025-2045.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Terintegrasi Sumbar di Pangeran Beach Hotel Padang, Kamis (28/4).
“Pertemuan hari ini (kemarin, red) bersifat sangat strategis, mengingat dokumen RPJPD 2025-2045 dan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 sangat beririsan. Terlebih, pertemuan terkait RPJPD hanya terjadi sekali dalam 20 tahun. Sehingga, kehadiran kita hari ini tentu menunjukkan keinginan kuat untuk berkontribusi pada pembangunan Sumbar ke depan,” ujar Mahyeldi.
Sesuai kesepakatan bersama antara DPRD Sumbar tentang Rancangan Awal RPJPD 2025-2045, Gubernur menyatakan visi Pemprov Sumbar ke depan adalah mewujudkan “Sumatera Barat Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Agama dan Budaya”.
Ia menjelaskan, poin maju tergambar pada perekonomian di atas rata-rata ekonomi nasional pada 2045, menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan, berdaya saing tinggi, berketahanan ekonomi yang kuat, serta berkeadilan sosial.
“Berkelanjutan sendiri bermakna adanya komitmen kami untuk menumbuhkan perekonomian dan pembangunan secara terus menerus. Adapun berlandaskan agama dan budaya sendiri bermakna bahwa pembangunan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki dasar keimanan dan nilai spiritual sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam pembangunan itu sendiri,” ujarnya.