Sedangkan jika bicara tentang NTP tanaman pangan, angkanya masih di bawah 100. Nurkhalis berpandangan hal ini jugalah yang menyebabkan masih banyaknya petani di daerah ini belum sejahtera. Sebab, secara umum petani Sumbar bergerak di sektor tanaman pangan ini.
Selain soal kesejahteraan petani, Nurkhalis juga mengatakan permasalahan lain yang masih menjadi momok dalam pengembangan sektor pertanian Sumbar adalah soal ketiadaan irigasi. Banyak sawah-sawah di kabupaten/kota yang tak bisa ditanami karena terkendala masalah pengairan.
Semestinya masalah pengairan ini bisa dicarikan solusinya. Hal ini karena sekarang sudah banyak cara untuk menyediakan sumber-sumber mata air untuk lahan pertanian. Dengan kata lain, tidak lagi harus bergantung pada ketersediaan embung.
“Ada yang namanya irigasi air permukaan, air permukaan dalam, dan yang lainnya. Jadi tinggal lagi keseriusan dari pemerintah daerah mau tidak membuat terobosan-terobosan. Jangan hanya mau melakukan yang gampang saja,” ucapnya.
Kemudian, menyinggung masalah bantuan, setelah bantuan disalurkan kepada petani pendampingan juga harus berjalan. Untuk bantuan sarana dan prasarana, ia meminta yang diberikan hendaklah yang memang dibutuhkan petani. “Misalnya, petani butuh alat pengukur Ph tanah, yang diberikan jangan yang lain,” ucapnya.
Nurkhalis menegaskan, agar petani Sumbar bisa berhasil, beberapa hal tadi mesti mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Tak kalah pentingnya juga, Pemprov harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.