PADANG, HARIANHALUAN.ID– Pemprov Sumbar terus mengebut pengerjaan tiga proyek pembangunan infrastruktur fisik strategis prioritas di berbagai penjuru daerah Sumatra Barat.
Tiga proyek infrastruktur strategis tersebut diantaranya adalah pengaspalan jalan alternatif penghubung Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok, pembangunan jalan akses pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat, hingga pembangunan akses jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh.
Akselarasi percepatan penyelesaian tiga proyek infrastruktur jalan tersebut, tidak terlepas dari komitmen keseriusan Pemprov Sumbar untuk memperlancar arus distribusi barang, jasa hingga mendukung sektor-sektor ekonomi unggulan Sumbar seperti pertanian dan pariwisata.
“Semakin singkat dan lancarnya jarak tempuh di jalan-jalan strategis penghubung Kabupaten Kota, adalah Ikhtiar kita untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan memajukan Sumatra Barat,” ujar Gubernur Sumbar Mahyeldi, Selasa (7/5)
Menurutnya, proyek pengaspalan jalan alternatif penghubung Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok sepanjang 44,9 kilometer, sebentar lagi akan rampung 100 persen.
“Jalan alternatif Pasar Baru, Bayang, Pesisir Selatan – Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, sudah bisa dilewati kendaraan. Hingga saat ini pengaspalan jalan sepanjang 44,9 kilometer tersebut telah tuntas hampir 90 persen,” ucapnya
Untuk membangun jalan Pasar Baru-Alahan Panjang , Gubernur menerangkan bahwa Pemprov Sumbar menggelontorkan dana APBD sebesar Rp 27,3 Miliar pada tahun 2021, Rp 16,2 Miliar pada tahun 2022 serta sebesar Rp 23 Miliar pada tahun 2023.
“Kemudian pada tahun 2024 ini kita mengucurkan dana sebesar Rp 9,5 Miliar lagi. Lalu pada tahun 2025 nanti, kita membutuhkan dana sekitar Rp 35 Miliar lagi untuk penuntasannya,” jelas Gubernur,
Informasi terakhir, menurut Gubernur, dari total 44,9 kilometer panjang jalan tersebut, 6 kilometer diantaranya belum dilakukan pengaspalan. Sementara 1,3 kilometer lagi, badan jalannya masih belum terbentuk meskipun sudah bisa dilewati kendaraan.
“Itu yang kita minta dimaksimalkan dinas terkait untuk penuntasannya diharapkan juga mendapatkan dukungan pemerintah pusat melalui APBN,” ungkapnya.
Gubernur menyampaikan, berkat harmonisasi hubungan antara Pemprov Sumbar dengan pemerintah pusat, ditengah keterbatasan APBD, Sumbar berhasil mendapatkan dana Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) dari pemerintah Pusat.
“Dana itu kita gunakan untuk membangun jalan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh yang dibangun lewat dana Program Hibah Jalan Daerah (PHJD). Sumbar menjadi salah satu dari dua daerah di Indonesia yang mendapatkan dana ini,”jelasnya.
Gubernur meyakini, pembangunan jalan di KSPN Mandeh serta pengaspalan jalan alternatif penghubung Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok, akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke dua daerah tersebut.
Langkah dan strategi pembangunan infrastruktur fisik yang sama demi kelancaran arus barang, jasa dan komoditas unggulan, juga dilakukan Pemprov Sumbar di Kabupaten Pasaman Barat dengan pembangunan jalan akses menuju pelabuhan Teluk Tapang.
“Pembangunan jalan akses menuju pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat pun, insyaallah pada tahun ini tuntas. Sehingga komoditas pertanian dari Pasaman Barat seperti sawit, jagung atau bahan galian lainnya tidak lagi dikirim lewat darat, namun lewat laut yang lebih murah,” ucap Gubernur. (*)