SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID– Pemko Sawahlunto membentuk tim tanggap darurat yang diisi oleh seluruh perangkat daerah dalam upaya mempercepat kinerja penanganan bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang yang terjadi Jumat pekan lalu.
Tim sudah melakukan berbagai langkah penanganan bencana seperti pembersihan rumah terdampak dan akses jalan, mendirikan dapur umum, dan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak.
Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan meminta semua jajaran perangkat daerah turun bahu membahu membantu warga yang terdampak bencana.
“Pemerintah juga memberi bantuan penggantian dokumen kependudukan terhadap warga yang kehilangan dokumen,” ungkapnya Rabu (8/5/2024).
Dinas terkait tadi sudah mengantarkan penggantian dokumen kependudukan tersebut. Yakni ada 2 Kepala Keluarga (KK) di Desa Silungkang Oso dan 1 KK di Desa Silungkang Tigo serta Akta Kematian untuk korban meninggal dunia akibat tertimbun bencana longsor.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Pemko menurunkan tim gabungan untuk meninjau dan mendampingi serta memantau kondisi kesehatan anak-anak dan lansia.
“Kami juga meminta kepada warga yang rumahnya berpotensi rawan terdampak bencana agar bisa mengungsi ke rumah saudara atau posko yang disediakan pemerintah Desa setempat,” sambung lagi.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Sawahlunto Dedi Ardona menyebut data sementara rekapitulasi dampak bencana yakni di Desa Silungkang Tigo tercatat longsor melanda 16 rumah, 5 ruas jalan, 1 sekolah dan 1 toko. Kemudian di Desa Silungkang Duo tercatat 19 rumah, 9 ruas jalan, 1 sekolah, 1 surau dan 1 sekolah.
Desa Silungkang Oso, tercatat 18 rumah, 3 ruas jalan dan 1 kantor desa. Setelah itu di Desa Muaro Kalaban ada 123 rumah terdampak banjir, 74 rumah terdampak longsor.
Sementara di Desa Taratak Bancah, tercatat 5 rumah terdampak longsor, ditambah 10 ruas jalan.
“Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok,” jelas Dedi.
Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan. (*)
Berita Terkait : Banjir Sawahlunto, 250 Rumah Terdampak, 1 Orang Meninggal