Pilgub Sumbar, Elektabilitas Mahyeldi di Bawah 50 Persen

Gubernur Sumatera Barat  Mahyeldi angkat bicara soal viralnya anggota Paskibraka lepas jilbab di sosial media.

Gubernur Sumatera Barat  Mahyeldi angkat bicara soal viralnya anggota Paskibraka lepas jilbab di sosial media.

PADANG, HARIANHALUAN.ID— Pemilihan Gubernur Sumbar semakin hangat dengan mulai bermunculannya sejumlah nama. Hasil dari survei Spektrum Politika mencatatkan elektabiltas sejumlah bakal calon bersaing dalam Pilgub Sumbar 2024.

Direktur Eksekutif Lembaga Riset Spektrum Politika, Andri Rusta menyebut, elektabilitas Mahyeldi selaku kandidat petahana pada Pilgub Sumbar mendatang tidak sekuat yang diperkirakan berbagai pihak.

Hasil survei terbaru Spektrum Politika terkait Pilgub Sumbar bahkan menyatakan bahwa elektabilitas Mahyeldi tidak sampai menyentuh angka 50 persen. hal ini mengindikasikan bahwa Mahyeldi masih tetap berpeluang untuk dikalahkan.

“Kami baru saja selesai mengolah data yang diambil pada tanggal 22 sampai 27 April 2024. Artinya, ini data terbaru pasca-Pemilu 2024 dan dimulainya era pilkada serentak. Hasilnya memang, petahana tidak begitu kuat, bahkan jauh di bawah 50 persen elektabilitasnya. Dengan kata lain, peluang untuk mengalahkan petahana masih terbuka lebar,” kata Andri.

Andri menjelaskan, survei tersebut dilakukan pada tanggal 22 hingga 27 April 2024 lalu di 19 kabupaten/kota. Survei dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 1.200 orang menggunakan metode tatap muka dan wawancara langsung.  Semua surveyor juga disupervisi untuk keakuratan data dengan margin of errorsebesar2,9persen.

Hasil survei mengungkapkan hasil petahana tetap di nomor urut teratas, tapi tidak dominan. Mahyeldi mendapatkan angka 36,80 persen. Sementara saingannya yang terberat adalah Andre Rosiade dengan 19,00 persen. Sementara Wakil Gubernur Audy Joinaldy hanya 2,30 persen.

“Elektabilitas Mahyeldi dan Andre Rosiade menang cukup dekat. Dan ini berpotensi terus merapat. Apalagi Andre Rosiade belum menyata- kan maju pilgub. Sementara Mahyeldi sudah dapat dipastikan kembali bertarung. Sementara calon- calon lain belum begitu terlihat. Mungkin mantan calon gubernur 2020 yang kembali terpilih menjadi anggota DPR RI asal Sumbar, Mulyadi dari Demokrat yang lumayan di angka 16,40 persen,” kata dosen FISIP Unand itu.

Ia menjelaskan, dalam survei itu elektabilitas calon dalam Pilgub Sumbar juga ada nama mantan Bupati Pasaman yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari Golkar, Benny Utama dengan elektabilitas 6,90 persen. Disusul mantan Wali Kota Padang Panjang yang juga Ketua NasDem Sumbar, Fadly Amran dengan elektabilitas 4,20 persen.

Kemudian, Bupati Solok, Epyardi Asda 3,80 persen; mantan Bupati Dharmasraya dua periode, Sutan Riska 3,00 persen; Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri 1,70 persen; dan mantan Kapoltabes Padang yang juga mantan Kapolda Papua, Boy Rafli Amar 0,60 persen

“Untuk yang belum memberikan jawaban atau tidak tahu dan belum memutuskan serta ragu-ragu ada sebanyak 5,30 persen. Artinya, masyarakat Sumbar sudah punya pilihan meski masih bisa berubah. Apalagi belum ada pasangan calon yang diumumkan apalagi masa pendaftaran masih dua atau tiga bulan lagi,” kata Andri.

Ia mengatakan, hasil survei ini memperlihat- kan kalau elektabilitas petahana stagnan atau tidak bergerak. Oleh karena itu, berpotensi disalip calon lain jika ia tidak serius menggarap Pilgub Sumbar.

Apalagi, ada kecenderungan elektabilitasnya menurun dari survei sebelumnya. Spektrum juga punya perbandingan saat survei bulan Januari 2024. Pada survei Spektrum Politika Januari 2024 lalu, elektabilitas Mahyeldi berada di angka 46,70 persen, atau turun 9,90 persen selama tiga bulan. Sementara Andre Rosiade dari 10,50 persen naik menjadi 19,00 persen, dan Mulyadi stagnan di angka 16 persen,” tuturnya. (*)
berita terkait : Rawan Politik Transaksional Pilkada Sumbar

Exit mobile version