Ia menyampaikan, dugaan ternak ini terpapar di Pasar Ternak Sungai Sariak, karena ternak yang ada di pasar tersebut ada yang berasal dari daerah Palangki, Kabupaten Sijujung.
“Sebanyak 59 ekor hewan terdiri dari tujuh ekor kerbau dan sisanya adalah ternak jenis sapi,” katanya.
Pihaknya juga langsung melakukan upaya pencegahan dengan cara penyemprotan disinfektan, kemuduan ternak yang terjangkit ini langsung diberikan obat. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan penyuntikan vitamin untuk meningkatkan imun tubuh hewan.
“Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa ternaknya ke kampung yang telah terjangkit,” kata Bustanil.
Pihaknya menyampaikan virus mulut dan kuku ini tidak memindah kepada manusia, tetapi manusia bisa sebagai kurir berpindahnya virus tersebut.
“Contohnya, melalaui sarung tangan atau tangan manusia. Virus ini bisa pindah terhadap hewan lain,” ujarnya.