Teks Foto. Terlihat para mahasiswa UM. Sumbar sedang melaksanakan bersih bersih di daerah bencana banjir lahar dingin di Bukit Batabuah, Rabu (15/5). IST.
BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 400 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Sumbar melaksanakan kegiatan kemanusiaan pada masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Ketua Muhammadyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Provinsi Sumbar, Portito mengatakan, kegiatan para relawan di daerah bencana akan membantu BB para korban maupun warga tidak terdampak bencana.
“Kita akan mendirikan Posko I di Bukit Batabuah, Posko 2 di Pandai Sikek dan Posko 3 di Parambahan Kec. Lima Kaum Kab. Tanah Datar,” kata Portito kepada Haluan usai melepas relawan di Kampus III By Pass Bukittinggi, Rabu (15/5).
Dijelaskannya, di Posko I Bukit Batabuah para relawan yang berasal dari mahasiswa UM. Sumbar Kampus III Bukittinggi akan membuka dapur umum. Dapur ini akan menyediakan makanan siap saji sebanyak 700 porsi setiap hari.
Selain membuka Dapur Umum, MDMC juga akan membuka dapur balita, dapur lansia dan posko sosial serta trauma healing untuk anak anak. Tak hanya itu, MDMC juga menurunkan tim medis dari Rumah Sakit Aisyah Kota Pariaman untuk memberikan layanan kesehatan.
“Jadi, setiap kali ada bencana tim medis kita selalu dimobilisasi ke daerah bencana dan dibantu oleh para mahasiswa dari fakultas kesehatan,” katanya.
Menurutnya, kegiatan relawan MDMC akan berlangsung selama tanggap darurat yang diterapkan pemerintah dari tanggal 12 hingga tanggal 26 Mei mendatang.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada UM. Sumbar yang telah memobilisasi para mahasiswa menjadi relawan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Sementara itu, Kordinator Lapangan Relawan UM. Sumbar, Wendra Yunaldi mengatakan kegiatan kemanusiaan itu terbentuk atas kerjasama UM. Sumbar dengan MDMC Sumbar. Seperti diketahui bahwa MDMC merupakan lembaga Muhammadyah yang khusus menanggani bencana.
Para mahasiswa tersebut akan di tempat di lokasi terdampak bencana di Kab. Agam seperti di Galuang, Simpang Bukit, Pandai Sikek dan IV Koto.
Wendra, mengingatkan mahasiswa agar di lokasi bencana tidak melakukan tindakan yang dapat merusak nama baik kampus seperti ber-selfie dan berfoto foto.
“Kita ke sana bertujuan membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah. Jadi jangan berfoto foto di sana,” kata Dekan Fakultas Hukum UM. Sumbar.(*)