TANAH DATAR, HARIANHALUAN.COM – Lebih kurang 500 orang pengungsi akibat bencana lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum sudah mulai menempati tenda pengungsian yang disarankan Kemensos bertempat di halaman SMP 4 Batusangkar semenjak malam Kamis (16/5) kemarin.
Wali Nagari Parambahan Robi Yasdi mengatakan bahwa pada saat ini tenda untuk ditempati para pengungsi sudah mulai didirikan dihalaman SMP 4 Batusangkar tersebut dengan jumlah angka pengungsian sebanyak lebih kurang 500 orang.
“Tenda sudah didirikan disana, jadi disana nanti di halaman SMP 4 Batusangkar itu akan dijadikan tempat pengungsian sesuai arahan Kemensos dengan jumlah pengungsi lebih kurang 500 orang nantinya, ” katanya.
Dikatakan Roby kendala yang dihadapinya saat ini di lokasi pengungsian yang baru tersebut, yaitunya masih kurangnya fasilitas air bersih dan lemahnya daya listrik untuk penerangan area pengungsian selama malam hari.
“Kalau kendala yang kita hadapi saat ini di tempat pengungsian yang halaman SMP 4 itu masih minimnya air bersih, selain itu juga terbatasnya daya listrik untuk penerangan malam pada saat malam tiba, jadi rencananya akan dilakukan penambahan daya, ” katanya.
Menurut Roby, lokasi pengungsian itu akan diprioritaskan untuk ditempati terutama pada malam hari, sementara untuk posko pihaknya akan tetap melakukan aktifitas di halaman Masjid Ubbudiyah sekarang ini.
“Jadi pengungsian itu diisi oleh masyarakat yang merasa takut karena bencana banjir lahar yang terjadi, sehingga mereka mengungsi ke Masjid ini selama beberapa malam, sementara atas arahan Kemensos mereka harus dipindahkan ke lokasi yang aman, sedangkan untuk masyarakat yang rumahnya hancur sudah ada lokasi pengungsiannya di tenda halaman rumah yang dikunjungi Mensos kemarin, “katanya.
Sementara, Roby juga menyampaikan bahwa jika kemungkinan terjadi kekurangan tempat maka pihaknya akan memakai fasilitas ruang belajar berupa lokal dan ruangan kelas lainnya.
” Sementara kita tidak akan memakai lokal, kalau pun memakai lokal jika seandainya terjadi kekurangan tempat, karena kita juga tidak ingin mengganggu aktifitas belajar siswa, “katanya.(*)