Terlebih di daerah-daerah dengan tingkat risiko bencana tinggi, seperti Sumatra Barat (Sumbar), yang sepanjang tahun 2023 lalu mencatatkan 555 kejadian bencana dan total sebanyak 6.274 kejadian bencana selama periode 2014-2022.
Wapres menyebutkan, Indonesia memiliki kondisi geografis dan geologi yang rawan bencana. Lantaran kondisi ini, penyusunan rencana tanggap darurat pun menjadi penting untuk dimiliki agar dampak yang terjadi tidak mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, seluruh daerah harus memiliki langkah mitigasi bencana untuk melindungi kelangsungan hidup masyarakat. Penurunan risiko bencana sepatutnya menjadi salah satu indikator kinerja kepala daerah.
“Sebab, mitigasi dampak bencana di daerah tentu akan turut memastikan kecukupan pangan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan hidup, yang akan bermuara pada peningkatan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2024 di Grand Ballroom Hotel Pullman Bandung Grand Central, Citarum, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (24/4) lalu. (*)