Dengan berbagai langkah yang telah direncanakan, Kabupaten Agam diharapkan dapat segera bangkit dan membangun kembali daerah yang lebih kuat dan tangguh terhadap bencana.
Sementara itu, di tempat terpisah, Bupati Tanah Datar, Eka Putra meminta instansi terkait segera mempersiapkan seluruh administrasi dan dokumen yang diperlukan dalam masa transisi.
“Dalam masa ini kami akan terus bekerja untuk merehabilitasi, merekonstruksi, bahkan membangun seluruh prasarana umum yang rusak, seperti jembatan, irigasi, sekolah, jalan, rumah, lahan pertanian, dan lain sebagainya,” kata Eka saat rapat evaluasi penanganan bencana banjir bandang dan galodo di Indojolito Batusangkar pada Jumat (8/6) malam.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak, baik itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, perantau, paguyuban, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, dan pihak lainnya yang turut membantu penanganan bencana ataupun memberikan bantuan uang dan logistik.
“Alhamdulillah, perhatian semua pihak untuk penanganan bencana ini sungguh luar biasa. Terima kasih, semoga dinilai ibadah oleh Allah SWT. Dan mari kita bangkit dan normal kembali,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang, Winarno berharap revitalisasi lahan pertanian yang rusak akibat bencana bisa segera dilakukan selama masa transisi ini. Ia menyebut, di Padang Panjang tercatat sebanyak 21,14 hektare sawah dipenuhi pasir dan material banjir. “Begitu juga dengan 11 unit irigasi yang rusak. Ada tiga di bawah Pemprov dan delapan di bawah naungan Pemko. Ini bisa menghabiskan dana lebih kurang setengah miliar,” tuturnya. (*)