TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera memasang sistem peringatan dini atau early warning system atau EWS potensi banjir bandang atau galodo di sekitar kawasan Gunung Marapi.
Hal ini terungkap saat Tim Survei EWS Gunung Marapi turun ke lapangan untuk meninjau lokasi pemasangan EWS pada Selasa (11/6). Tim tersebut terdiri dari 29 personel, dengan rincian dari BNPB sebanyak 15 orang, dari BPBD Sumatera Barat (Sumbar)
sebanyak lima orang, dan dari BPBD Tanah Datar sebanyak sembilan orang.
Penyusuran dimulai dari Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. “Survei ini bertujuan untuk meninjau lokasi pemasangan sensor ketinggian air dan sirine peringatan untuk antisipasi dampak bencana,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar yang diwakili Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan, Robert Cahneldi.
Robert mengatakan, pemasangan sensor EWS ini merupakan yang pertama dan direncanakan akan di pasang di atas sabo dam. “Ini masih tahap awal. Kalau EWS dari BMKG sendiri sebenarnya sudah ada dipasang di Batang Lona ini,” katanya.
Selain pemasangan EWS, ucapnya menjutkan, BNPB juga akan memasang tanda rambu jalur evakuasi dan papan informasi bencana di aliran Batang Lona. Diketahui, Batang Lona merupakan salah satu sungai besar yang berhulu langsung dari Gunung Marapi yang berpotensi menimbulkan bencana banjir bandang dan lahar dingin.
Sementara itu, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNBP, Udrekh mengatakan, selain Batang Lona, aliran sungai
yang rawan banjir bandang dan lahar dingin adalah Batang Sigarungguang. Batang Sigarungguang berhulu langsung dari Gunung Marapi, dan hilir dari sungai itu melewati Pasar Batusangkar, yang bila terjadi banjir bandang
akan mengancam banyak jiwa.
“BNPB telah menyetujui pemasangan EWS ini ditambahkan di Batang Sigarungguang dalam waktu dekat. Totalnya akan dipasang 22 alat di 11 aliran sungai di Tanah Datar ini dalam masa transisi darurat ini,” ujarnya. (*)