HARIANHALUAN.ID – Pelindo Regional 2 Teluk Bayur melakukan penaikan daya dari 1.110 kVa ke 3.465 kVa untuk alat Gantry Luffing Crane (GLC) 02,03,04 dan Jib Crane 05 sejak tanggal 20 April 2024 menggunakan suplai power listrik PLN atau disebut dengan elektrifikasi.
Elektrifikasi adalah salah satu langkah kita untuk terus mendorong dengan mengurangi penggunaan bahan bakar energi fosil sebagai bagian dari program green port.
General Manager Regional 2 Teluk Bayur, Ferrial Dunan Sidabutar mengatakan, elektrifikasi ini memiliki keuntungan bagi Pelindo Group, berupa penghematan dari efisiensi biaya operasional terhadap pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) kurang lebih 40 %.
“Dengan meningkatkan efisiensi terhadap penggunaan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM), juga meningkatkan efesiensi terhadap biaya pemeliharaan dan meningkatkan pelayanan yang handal bagi pelanggan, serta sebagai upaya untuk mengambil bagian dari program green port” katanya.
Sebagai informasi, Green Port merupakan suatu konsep dalam pengembangan Pelabuhan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, community development, dan kepentingan ekonomi dari pelabuhan itu sendiri.
Konsep green port adalah program pemerintah yang diimplementasikan melalui komitmen pelabuhan-pelabuhan untuk menekan emisi korban dalam layanan jasa kepelabuhanan.
Dengan mewujudkan green port, kami mengimbau kepada seluruh pihak, baik dari sisi internal Pelindo, para mitra kerja maupun masyarakat, agar selalu bekerjasama dan berkolaborasi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Pelabuhan Teluk Bayur.
Ditempat terpisah Manager Komunikasi TJSL PLN Sumbar Yenti Elfina mengatakan PLN akan menyiapkan pasokan listrik yang cukup untuk kebutuhan Pelindo sebanyak 15 Mega Watt.
“PLN siap mendukukung program elektrifikasi peralatan Pelindo dengan suplai daya yang prima,” ungkapnya. (*)