PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kedutaan Besar Australia Jakarta melakukan kunjungan ke Kantor Haluan di Kompleks Lanud Sutan Sjahrir Kota Padang. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memperkuat hubungan silaturahmi dengan media lokal yang ada di Sumatera Barat (Sumbar), salah satunya Harian Haluan.
Kunjungan Kedubes Australia Jakarta tersebut diwakili oleh Manajer Media dan Diplomasi Digital Kedubes Australia, Angky Septiana didampingi oleh Media Officer Kedubes Australia, Mohammad Alfitri. Angky menyampaikan rasa terimakasih kepada Harian Haluan atas kesempatan berkunjung tersebut.
Haluan, diwakili oleh Sekretaris Redaksi, David Revalon didampingi oleh Redaktur Pelaksana, Hamdani menyambut baik kedatangan Kedubes Australia Jakarta tersebut. Perbincangan antara Haluan dan Kedubes Australia Jakarta itu diisi dengan diskusi ringan mengenai perkembangan dan kemajuan media massa.
Angky menyebut, media cetak saat ini akan sulit berdiri jika tidak diperkuat dengan media online. Tidak bisa dipungkiri, pembaca media cetak semakin lama semakin minim dari seluruh kalangan.
“Sebenarnya, media cetak ini sangat pantas dipertahankan, apalagi di tengah-tengah gejolak dampak negatif dari penggunaan gadget. Tidak saja di Sumbar atau bisa kita lihat secara luas di Indonesia, di Australia pun media cetak sudah mulai tergerus oleh zaman dan mulai digantikan oleh media online,” ujarnya, Jumat (14/6).
Meskipun demikian, ia melihat, peranan media cetak tetap diperlukan meskipun keberadaannya sudah mulai redup. Oleh karena itu katanya, diskusi seperti ini seharusnya mampu membuka mata dan melihat bagaimana penyebaran informasi melalui media cetak dari dulu hingga seterusnya tetap menjadi salah satu acuan yang bisa dipercaya.
“Mau tidak mau kita harus melakukan transformasi mengenai cara penyebaran informasi. Namun di samping itu, kita mesti paham bagaimana caranya agar media cetak ini tetap hidup,” ucap Angky.
Di sela-sela perbincangan tersebut, ia menyampaikan, Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali hadir dan berlangsung sejak 31 Mei hingga 23 Juni mendatang.
“Festival ini akan menampilkan film-film Australia dan Indonesia kepada para penonton di sepuluh kota seluruh Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Mataram, Makassar, Manado, Samarinda dan Balikpapan,” katanya.
Dikatakan, festival tersebut akan dibuka dengan pemutaran perdana Blueback di Indonesia, sebuah film Australia Barat yang menceritakan kisah universal tentang persahabatan, keluarga, dan komunitas. Kemudian film Petualangan Sherina 2 yang diproduksi oleh sineas Indonesia dan alumnus Australia, Mira Lesmana, juga akan meramaikan FSAI tahun ini.
Ia menyampaikan bahwa, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams senang bisa merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia tahun ini di Padang, Sumatra Barat yang terkenal dengan budaya Minangkabau yang kuat dan kaya, mulai dari masakan hingga adat istiadat yang masih dilestarikan masyarakat hingga saat ini.
Ia juga menyebutkan, Dubes Williams meluncurkan #AussieBanget Corner baru di Universitas Negeri Padang (UNP) bersama dengan Rektor UNP, Krismadinata pada Kamis (13/6) lalu. #AussieBanget Corner katanya, merupakan ruang permanen bagi siswa untuk mengeksplorasi buku-buku, sumber daya dan informasi tentang Australia, termasuk beasiswa Australia Awards.
“Puncak dari program ini adalah pertemuan dengan alumni Australia di Padang, dan mereka berbagi pengalaman selama tinggal dan belajar di Australia,” tuturnya.
Kemudian dikatakannya, Dubes Williams juga membuka Festival Sinema Australia Indonesia bersama Steve Jaggi, CEO dan produser film Australia Jaggi Entertainment. Festival film ini tayang untuk pertama kalinya di Padang dan diawali dengan pemutaran film Love is in the Air. (*)