PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mengklaim progres pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 99 persen. Dengan ini, pembangunan Seksi I diyakini bisa rampung pada Juli 2024 ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf kepada Haluan, Rabu (3/7). Ia menyebut, Seksi I ditargetkan rampung dan bisa mulai beroperasional pada Juli 2024. “Rampungnya Seksi I ini diharapkan dapat mendukung jalur logistik dan jalur pariwisata yang berdampak pada peningkatan perekonomian di Sumbar dan Riau,” ujarnya.
Era Sukma menjelaskan, ruas Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin akan terbagi menjadi 2×2 lajur pada tahap awal. Seksi ini akan memiliki tiga gerbang tol yang berada pada STA 1+800, STA 19+000, dan STA 35+800. Seksi ini juga akan memiliki sepasang rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP) Tipe A yang berada di STA 23+000.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki total panjang 254 kilometer, yang dibagi ke dalam beberapa seksi, yakni Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang, dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru.
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru sendiri dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero) melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang ditandatangani pada Oktober 2017 dengan nilai investasi sebesar Rp9,729 triliun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di sisi lain juga terus berupaya mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang akan tersambung dari Lampung hingga Aceh, berikut sirip/feeder-nya. Pembangunan JTTS ini sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran konektivitas masyarakat di Pulau Sumatera.
Dalam kunjungannya ke Sumbar beberapa waktu lalu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, JTTS memiliki total panjang 2.749 kilometer, dengan panjang koridor utama 1.889 kilometer dan koridor pendukung 860 kilometer.
Menurut Menteri Basuki, kecepatan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Padang membutuhkan dukungan pemerintah daerah.
“Enam ruas jalan tol dengan total panjang 596 kilometer telah beroperasi. Sedangkan tujuh ruas jalan tol sepanjang 361 kilometer sedang dalam konstruksi. Sisanya, terdapat empat ruas sepanjang 582 kilometer memasuki Rencana Tahap II; lima ruas sepanjang 657 kilometer memasuki Rencana Tahap III; dan enam ruas sepanjang 553 kilometer memasuki Rencana Tahap IV,” kata Basuki.
Pada tahun 2024, Kementerian PUPR menargetkan operasional JTTS Koridor Utama antara lain Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (sebagian Seksi I-Seksi IV); Binjai-Langsa Seksi IV; Kisaran-Indrapura; Padang-Pekanbaru (Bangkinang-Pangkalan); Sigli-Banda Aceh Seksi I; Betung- Jambi Seksi Bayung Lencir-Tempino; Padang-Pekanbaru (Padang-Sicincin); dan Binjai-Langsa (Seksi III).
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah optimis pembangunan ruas tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin rampung sesuai target yang ditetapkan Kementerian PUPR, yakni pada Juli 2024.
Hal ini terungkap saat Mahyeldi meninjau progres pembangunan ruas tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin, Minggu (5/5) silam. Dalam peninjauan itu, Mahyeldi didampingi Danrem 032/Wirabraja, sejumlah kepala OPD dan kepala instansi vertikal, serta pemotor trabas.
“Alhamdulillah, pada kegiatan kali ini kami bersama Danrem dan rekan-rekan lain meninjau progres pembangunan jalur tol Seksi I Padang-Sicincin. Tadi kami lihat kualitas jalannya tampak sangat baik. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terus membantu percepatan penyelesaian tol ini, termasuk masyarakat, instansi vertikal, BPN, serta tentu saja PT Hutama Karya selaku kontraktor,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Seksi I Padang-Sicincin yang menjadi bagian dari jalan tol Padang-Pekanbaru tersebut merupakan harapan seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya masyarakat Sumbar, tapi juga masyarakat di luar Sumbar. Sebab, dengan kehadiran tol, maka kemudahan-kemudahan akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Oleh karena ini menjadi kebutuhan dan harapan bersama, maka penyelesaiannya tentu membutuhkan dukungan bersama. Kami dalam dua hari ke depan akan berangkat ke Jakarta untuk membahas tindak lanjut atas progres tol dengan kementerian terkait,” ujar Gubernur.
Mahyeldi juga mengungkapkan bahwa berdasarkan penegasan dari Menteri PUPR kepada PT Hutama Karya (HK), pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin diharuskan tuntas pada Juli 2024. Setelah seksi ini rampung, pembangunan akan berlanjut untuk Seksi II Sicincin-Bukittinggi.
Penegasan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada PT HK selaku pelaksana pembangunan juga telah dinyatakan secara tertulis. Dengan kelanjutan pembangunan Seksi Sicincin-Bukittinggi ini, ia memperkirakan akan segera dapat menyelesaikan masalah kemacetan jalur Padang-Bukittinggi.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berfokus pada penyelesaian proyek tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer dengan progres mencapai 58,76 persen serta ditargetkan fungsional pada bulan Juli 2024.
“Jika sebelumnya menghadapi sejumlah tantangan, saat ini proyek mengalami kemajuan yang signifikan terlebih setelah mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan, mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Kapolda, hingga Danrem 032/Wirabraja. Bagaimanapun,hadirnya tol ini akan memberikan manfaat besar untuk perkembangan wilayah Sumbar,” ujar Adjib.
Dari sisi pemberdayaan masyarakat, Hutama Karya memberikan kesempatan bagi warga setempat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan proyek ini dengan membuka lapangan pekerjaan yang melibatkan wali nagari beserta anak-anak nagari.
Lebih lanjut Adjib menyampaikan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat di sekitar proyek, Hutama Karya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “HK Peduli Sosial dan Pendidikan” telah memberikan sejumlah bantuan sepanjang tahun 2022 hingga 2023. Dengan total sebesar Rp638 juta, bantuan meliputi renovasi tempat ibadah, rehabilitasi panti asuhan dan tempat penampungan sampah, pemberian peralatan usaha dan bentor (becak & motor) bagi pelaku tani, pemberian beasiswa putra-putri TNI serta penyediaan sarana air bersih. Kehadiran jalan tol yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini nantinya akan berpotensi mendorong pertumbuhan positif pada sektor pariwisata, meningkatkan konektivitas maupun mobilitas dengan mempersingkat waktu perjalanan dari Sicincin menuju Padang dari 90 menit menjadi 30 menit. (*)