PADANG, HARIANHALUAN.ID — Potensi kekayaan biodiversitas atau keanekaragaman hayati di Sumatera Barat (Sumbar) masih banyak yang bisa dikembangkan dan menjadi ladang riset para peneliti. Potensi ini perlu digali dan dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Hansastri dalam sambutannya saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Konsorsium Biologi Indonesia (Kobi) 2024, di Convention Hall Unand, Limau Manis, Padang, Selasa (16/7) kemarin.
“Sumatera Barat memiliki potensi yang besar di bidang biologi. Dengan hutan yang masih lestari dengan tutupan lebih dari 54 persen, Sumbar bisa menjadi lapangan riset yang sangat potensial. Mungkin masih banyak spesies unik yang selama ini belum kita ketahui,”ujar Hansastri.
Rakernas yang mengusung tema ‘Biologi dan biodiversitas sebagai pilar utama ekonomi hijau dalam menyongsong Indonesia Emas’ ini menurut Hansastri sangat relevan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, namun juga menghadapi berbagai ancaman.
Oleh sebab itu Hansastri mengapresiasi KOBI yang telah memilih Sumbar sebagai lokasi rakernas. Apresiasi juga diberikan kepada tiga perguruan tinggi di Sumbar, yakni Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, serta Universitas PGRI Sumbar, yang telah bersinergi dan erkolaborasi hingga terwujudnya Rakernas KOBI 2024 di Sumbar.
Hansastri berharap rakernas yang juga menggelar Konferensi Internasional dengan peserta dari enam negara ini nantinya dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi dan biodiversitas di Indonesia dan khususnya Sumatera Barat.