Pemprov Sumbar sendiri, kata Ahmad Zakri, tahun ini mengajukan sebanyak 1.624 formasi pada penerimaan CASN, yang rencananya akan mulai dibuka September mendatang. Formasi tersebut terdiri dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 424 formasi diperuntukkan bagi penerimaan CPNS, dengan rincian 175 formasi tenaga kesehatan (nakes) dan 249 formasi tenaga teknis. Sedangkan sisanya, yakni sebanyak 1.200 formasi diperuntukkan bagi penerimaan calon PPPK khusus tenaga guru.
Ia menjelaskan, rekrutmen CASN tahun 2024 dibagi dalam tiga periode. Pertama, khusus untuk sekolah dinas pada bulan April hingga Juni. Kedua, penerimaan PNS dan PPPK formasi pemerintah pusat pada Juli hingga September. Periode berikutnya, bagi formasi pemerintah daerah, yang digelar pada Oktober hingga Desember. “Kami masih mematangkan rincian formasi yang telah disetujui. Hal itu disesuaikan dengan analisa jabatan dan kebutuhan dari masing-masing organisasi perangkat daerah,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) memastikan seleksi penerimaan akan kembali dibuka tahun ini, sekalipun pada tahun yang sama ada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa dilakukan usai pilkada, menimbang yang sudah tertuang dalam UU ASN yang menyebutkan, penyelesaian tenaga non-ASN, selambat-lambatnya diselesaikan pada bulan Desember 2024. “Sehingga, dari sisi regulasi, tidak mungkin ini ditunda Desember 2024. Jadi selambat-lambatnya menurut UU harus dibereskan pada Desember 2024,” katanya dalam Konferensi Pers Progres Pengadaan ASN 2024 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Jumat (3/5) silam.
PHK Besar-besaran
Di sisi lain, P2G mencurigai adanya upaya melakukan pemecatan besar-besaran terhadap guru honorer di Indonesia. Mereka ada yang diusir langsung dari sekolah atau sengaja dibuat tak punya jam mengajar.