PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman menaksir pergerakan wisatawan di daerahnya meningkat 20 persen menjelang puncak Pesona Budaya Tabuik yang dijadwalkan pada Minggu (21/7).
Perkiraan ini dibandingkan dengan pergerakan wisatawan selama 14 hari pelaksanaan Pesona Budaya Tabuik yang dimulai sejak 7 Juli lalu.
“Menjelang acara puncak, kita memantau pergerakan masyarakat dan wisatawan ke Rumah Tabuik untuk menyaksikan proses pembuatan Tabuik dan mengunjungi beberapa titik wisata meningkat,” kata Kepala Disparbud Kota Pariaman, Ferialdi, Sabtu (20/7).
Ia menerangkan, jumlah kunjungan akan mulai meningkat pesat pada malam jelang hari puncak. Pengunjung biasanya ramai mendatangi Rumah Tabuik Pasa dan Rumah Tabuik Subarang untuk menyaksikan proses pembuatan Tabuik gadang.
“Malam ini, pengunjung akan ramai memadati halaman rumah Tabuik. Sebab, proses pembuatan Tabuik sengaja dilakukan di Rumah Tabuik agar orang-orang bisa menyaksikannya,” katanya.
Ferialdi memperkirakan, jumlah kunjungan akan membeludak pada hari puncak yaitu, Minggu (21/7) besok. Berdasarkan data tahun lalu, jumlah wisatawan tembus 200 ribu jiwa.
“Kita upayakan jumlah kunjungan besok paling tidak sama dengan tahun kemarin. Namun, harapannya bisa jauh lebih banyak,” ujarnya.
Pesona Budaya Tabuik merupakan iven tahunan Kota Pariaman. Bedanya, tahun ini, festival tersebut masuk dalam jajaran Kharisma Event Nusantara (KEN) yang mendapat pemantauan langsung dari Kementerian Pariwisara dan Ekraf RI.
Ferialdi menerangkan, terdapat perbedaan pada prosesi hoyak Tabuik yang diselenggarakan sebagai prosesi penutup sebelum boneka raksasa tersebut dibuang ke laut.
Katanya, tamu undangan akan diberi kesempatan untuk menghoyak Tabuik secara langsung.
“Pada saat Tabuik dihoyak, tamu undangan akan dipersilakan ikut serta. Ini merupakan saran juga dari Kemenparekraf untuk membuat Tabuik lebih menonjol dan berkesan,” ujarnya. (*)