PADANG, HARIANHALUAN.ID- Puluhan akun Google Business milik hotel-hotel di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi korban peretasan (hacking) pada Minggu (11/8).
Ketua PHRI Sumbar Rina menyebutkan PHRI akan berkoordinasi dengan BPPPHRI untuk mengambil langkah selanjutnya. Bagaimanapun, hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dihentikan.
Kasus ini membuat dunia perhotelan menjadi kalang kabut dan tercoreng, serta akan menimbulkan trust issue kedepannya. Oleh karenanya, ia berharap pemerintah segera turun tangan dan mencarikan jalan keluar atas peretasan ini.
“Semoga pemerintah segera turun tangan danmencarikan jalan keluar agar para peretas ini tidak terus tumbuh dan membuat kacau dunia digital. Karena saat ini kegiatan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari dunia digital. Jika tidak ada kepastian keamanan dalam penggunaannya, maka akan membuat masyarakat jadi bingung dan panik,” ujar Rina,
Ia menyebut, para peretas bisa terkena pasal 35 UU ITE tentang Kejahatan Digital dan Pemalsuan Data Elektronik.
“Karena peretas mengubah data-data hotel, nomor telepon, nomor WhatsApp, hingga harga kamar,” ujarnya.
Adapun 60 hotel yang dilaporkan menjadi korban peretasan antara lain, Mangkuto Hotel Bukittinggi, Triple Tree, Grand Rocky Hotel Bukittinggi, Mersi Hotel, UNP Hotel, Maninjau Indah Hotel, Cavery Beach Hotel, Bunda Hotel Padang, ZHM Premiere Hotel, Ocean Beach Hotel, Jorisa Hotel, Faveolo, Ion Hotel, Daima Hotel Padang, Daima Gardenstay, Pangeran Beach Hotel, dan Pangeran City Hotel.