Kemudian, My All Hotel, Bunda Hotel Padang, Mervit Hotel, Bumi Minang Hotel, Hotel Garuda, Grand Sari Hotel, Cavery Beach Hotel & Restaurant, Riad Hotel Bukittinggi, Hotel Rumah RB, HW Hotel, Rocky Plaza Hotel, Hotel Yuriko, Hotel Salma, Hang Tuah Hotel, Rangkayo Basa Padang, Guesthouse Rangkayo Basa Padang, Savali Hotel, TheBalcone Suites & Resort, Hotel Truntum Padang, serta Grand Basko Hotel.
Berikutnya, Mongonsidi Hotel, Hotel Campago, Ox Ville Hotel, Whiz Prime Padang, Hotel Bintang, The Axana Hotel, Air Manis Hill Residence, Kawana, Hotel Padang, Mulia Hotel Bukitinggi, Bat And Arrow, ‘ Grand Gallery Hotel Bukittinggi, Imelda Hotel Padang, Grand Royal Denai Hotel Bukittinggi, Royal Denai Hotel Bukittinggi, Royal Denai View Hotel Bukittinggi, Grand Bunda Bukittinggi, Mercure Padang, Ibis Padang, Plan B Hotel, Bougenville Hotel, Mocca Guest House, dan Sawahan Hotel.
Sementara itu, sebagai tindak lanjut atas kasus ini, Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengaku akan segera melapor Bareskrim Polri.
Ketua Harian Kordinator Wilayah (Korwil)PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno diSurabaya, Senin (12/8) menyebutkan, Pihaknya menduga peretasan tersebut dilakukan oleh warga lokal karena nomor WhatsApp dari beberapa hotel yang tertera di akun Google Business diganti dengan nomor telepon lokal juga.
“Kami masih belum mengecek kepastiannya, namun diduga ini dilakukan oleh orang lokal karena nomor yang diubah itu diarahkan ke nomor lokal juga. Bahkan akun rekening bank juga diganti di salah satu jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara),” ujarnya.
Menurut laporan, yang sudah teretas dengan mengganti nomor rekening bank hotel kepribadi, yakni di Indonesia Timur.
“Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi,” ujarnya.