LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID- Politik itu dinamis, tiada lawan yang abadi dan tiada kawan yang setia. Lawan bisa jadi kawan dan kawan bisa jadi lawan. Begitulah dunia perpolitikan termasuk di Kabupaten Limapuluh Kota.
Seperti pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota Safaruddin-Darman Sahladi yang sudah mendaftar di KPU setempat pada pekan lalu.
Safaruddin-Darman bukan orang kemarin sore di perpolitikan Kabupaten Limapuluh Kota. Keduanya sama-sama alumni sekaligus eks Ketua DPRD Limapuluh Kota dan juga pernah sama-sama sebagai ketua di partai yang berbeda.
Pileg 2019 dan Pilkada 2020, Safaruddin dan Darman saling berlawanan. Tahun 2019 keduanya sama-sama merebutkan kursi anggota DPRD Sumbar.
Pada 2020, kedua sama-sama merebutkan kursi bupati tetapi saat hitungan suara, Safaruddin lebih unggul. Pertarungan antara Safaruddin dan Darman tidak hanya sampai saat penghitungan suara saja tetapi malah sampai ke meja Mahkamah Konstitusi.
Kini, di Pilkada 2024, keduanya saling merangkul, Safaruddin dan Darman saling berkawan. Safarudin dan Darman seperti abang-adek, tidak ada tampak aura berlawan ataupun rasa dendam dan sakit hati Darman pasca kalah di Pilkada 2020 lalu.
Itulah dasar Safaruddin menggandeng Darman Sahladi sebagai wakilnya di Pilkada 2024 ini. Saat pendaftaran Safaruddin-Darman pada pekan lalu, dihadapan ribuan massa yang ikut mengantarnya, calon bupati Safaruddin mengatakan, Darman Sahladi adalah salah satu politisi yang santun.