“Sudah seharusnya Sumbar punya BUMD Agro. Sangat disayangkan bila sebuah daerah yang punya produksi hasil pertanian yang melimpah malah tidak ada BUMD Agro. Akibatnya, harga kebutuhan pokok tidak terkendali,” katanya.
Di satu sisi, memang tidak mudah untuk menjalankan BUMD Agro. Pasalnya, butuh orang-orang yang profesional untuk menjalankannya. Oleh karenanya, bila Sumbar menjalankan sebuah BUMD Agro, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.
“Kalau bangun BUMD saja, gambang. Tapi jangan sampai sudah dibangun namun manajemennya bukan dari orang profesional yang mengelola. Kalau tidak profesional, maka BUMD Agro berjalan tidak sesuai harapan,” katanya. Selain pengelola, pemda juga perlu menciptakan pasarnya. Paling tidak, kepala daerah bisa menggerakan ASN yang ada di seluruh kabupaten/kota sebagai pangsa pasar BUMD Agro. “Jadi BUMD mengambil dari hasil pertanian, dan kemudian dijual dan pangsa pasarnya itu untuk awal-awal ke ASN saja dulu. Kalau dihitung-hitung, bisa ratusan juta bisa dikumpulkan per tahunnya. Dan ini potensi bagus untuk BUMD dan turut membuat mengamankan ketersediaan pangan di Sumbar,” ujarnya. (*)