HARIANHALUAN.ID – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sumatra Barat (Sumbar) saat ini telah berhasil mengkonversikan motor biasa menjadi motor listrik. Hal tersebut berkat kerja sama dengan dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar
Kepala SMK Negeri 1 Sumbar, Zulkifli menuturkan, bahwa sebagai salah satu SMK tertua di Sumbar ini, PLN secara simbolis telah berikan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bertajuk; Electric Vehicle Goes to School Training.
“Program Electric Vehicle Goes to School adalah yang pertama kalinya di Sumbar dan peran PLN membantu sekolah dalam pemaksimalan program ini. Semoga program ini terus berlanjut dan diaplikasikan secara luas sehingga sejalan dengan tujuan pemerintah dalam pengurangan konsumsi gas emisi karbon beralih dengan penggunaan energi hijau,” ujar Zulkifli kepada Haluan, Rabu (18/9).
Ia menerangkan, karena sepeda motor yang beredar di tengah masyarakat saat ini yaitu konfensional, maka dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang ini, maka bisa mengubah atau mengkonversi sepeda motor menjadi tenaga listrik.
“Pada prinsipnya, ketika peralatan dan komponen cukup, maka pengerjaan bisa dilakukan sekitar 4 jam selesai untuk menjadikan sepeda motor konvensional mejadi sepeda motor listrik,” tambahnya.
Zulkifli menambahkan, perbedaan dengan sepeda motor biasa untuk izin dari dirlantas yaitu sepeda motor yang masih layak jalan dan hidup pajaknya. Maka itulah sepeda motor yang bisa dikonversi karena legalitas sepeda motor tersebut didaftarkan sebagai sepeda motor listrik dan tarif pajaknya juga jauh lebih murah.
“Secara umum memang belum mengaspal, namun, kami sudah menggunakannya dalam lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Untuk batrai listriknya bisa digunakan sejauh 50 hingga 60 kilometer. Kemudian perawatannya juga sederhana dan tidak terlalu rumit karena tidak ada lagi komponen atau sparepart yang haus atau perlu diganti regulernya.
“Paling yang harus diperhatikan yaitu bagian transmisi atau gigi tarik dan roda. Sementara untuk perawatan mesin yang lainnya tidak ada lagi. Karena ada sekitar 250 komponen yang sudah kita istirahatkan atau tidak terpakai lagi,” sebut Zulkifli.
Dalam pemberitaan sebelumnya, bantuan TJSL PLN dimanfaatkan untuk menggelar pelatihan konversi sepeda motor listrik para siswa SMK Negeri 1 Sumbar, kemudian pengadaan toolkit konversi sepeda motor listrik, dan pembuatan inovasi kendaraan motor listrik. Bantuan ini akan berdampak bagi sekitar 1.355 siswa siswa sekolah. Ke depannya, SMK Negeri 1 harapannya dapat menjadi pionir, percontohan, hingga lokasi tujuan bagi pembelajaran atau tempat perbengkelan umum konversi motor listrik di Sumbar.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho Eric Rossi Priyo Nugroho pada sambutannya mengatakan, electric vehicle adalah kendaraan masa depan yang sangat efisien. Pajak electric vehicle jauh lebih murah dibandingkan motor konvensional. Selain itu biaya listrik dibandingkan BBM hemat hingga 80%.
Eric juga menyampaikan, penggunaan electric vehicle juga membantu peralihan subsidi pemerintah yang selama ini diberikan ke subsidi BBM.
“BBM sampai saat ini disubsidi pemerintah minimal Rp1000 pada setiap liternya. Tentu alahkan baiknya jika subsidi yang sangat besar ini bisa dialihkan ke subsidi lain, seperti pendidikan dan pembangunan,” sampainya.
Eric berharap, bantuan PLN senilai Rp370 Juta tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di SMK 1 Sumbar untuk pendidikan konversi motor listrik dan hal-hal terkait, sehingga bersama PLN mendukung Program Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Sumatera Barat.
‘’Mari bersama-sama mewujudkan Sumbar langit biru. Mewujudkan akselerasi transisi energi bersih dengan meningkatkan kualitas udara bersih dan ramah lingkungan yang sejalan dengan target Net Zero Emission 2060,” lanjut Eric. (h/win)