“Di Aceh, misalnya, komoditas unggulan seringkali diekspor melalui Medan, bukan dari Aceh sendiri, padahal Sabang dulu merupakan pelabuhan terbesar. Namun, di Teluk Bayur, kondisinya jauh lebih baik,” ungkap Ferrial yang didampingi SPV Komersial, Welli Afdonal dan Sementara itu, Pemimpin Perusahaan, Silvia Oktarice, menyampaikan Haluan tidak hanya mempertahankan eksistensinya sebagai media cetak, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
“Kami memperkuat platform digital dan sosial media, agar dapat menjangkau audiens lebih luas, baik di Sumatra Barat maupun di luar daerah,” ujarnya didampingi Wakil Pemimpin Redaksi, Isra Hermanto dan Andri Yusran, Manager Iklan.
Dalam kesempatan itu Silvi juga memperkenalkan Haluan sebagai media cetak tertua di Sumatra yang terus berinovasi sejak berdiri pada Oktober 1948. Dalam waktu dekat katanya, tepatnya pada 1 Oktober mendatang, Haluan akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76.
Di usia yang semakin matang, Haluan terus melakukan ekspansi untuk memperkuat relasi dengan berbagai mitra, termasuk Pelindo Regional 2 Teluk Bayur. Silvia berharap bahwa ke depan, kolaborasi dengan Pelindo dapat ditingkatkan, terutama dalam bidang publikasi.
Isra Hermanto menambahkan, Haluan kini tidak hanya bergantung pada media cetak. Perusahaan telah memperluas jangkauan pembaca melalui platform online dan digital.
“Koran saja tentu tidak cukup menjangkau pembaca di luar Sumatra Barat. Namun, melalui digitalisasi, kita bisa mencapai audiens yang lebih luas, termasuk di perantauan, di mana jumlah pembaca jauh lebih besar,” ungkapnya.
Haluan juga memiliki kanal “Haluan Nagari,” sebuah platform yang bersinergi dengan pemerintah nagari di Sumbar untuk mengedukasi masyarakat dan mendukung pembangunan komoditas di daerah tersebut.