Anggel Trio Pramana, Medali Pertama di Iven Perdana

 Anggel Trio Pramana

Tanpa diduga, dan bahkan tak pernah menduga, Anggel Trio Pramana langsung mengenyam medali pertamanya dalam mengawali karier sebagai atlet berkuda memanah. Apalagi, medali pertama itu ia dapatkan pula di iven olahraga perdananya.

Sujud syukur penuh haru yang tak terbendung, di awal pelangkahannya sebagai atlet pemanah berkuda, Anggel berhasil mendapatkan dua medali sekaligus. Medali perak didapatkan dari Kategori Indonesian Style, dan medali perunggu dari kategori beregu, pada helatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara.

“Saya tidak pernah memimpikan ini, tapi Allah menakdirkan saya dengan hal yang luar biasa ini. Alhamdulillah dengan rasa haru dan bahagia, saya langsung mempersembahkan medali perak dan medali perunggu untuk Sumatera Barat (Sumbar),” kata Anggel kepada Haluan, Rabu (2/10).

Bayangkan, semangatnya menyambung cerita, dirinya belajar berkuda memanah hanya baru beberapa bulan saja. Baginya ini sungguh anugerah yang luar biasa yang setelahnya akan menjadi pengalaman dan kenangan termanis dalam hidupnya.

“Saya belajar memanah berkuda itu sejak bulan Juni kemarin. Dari donatur yang didapat saya langsung upgrading berkuda ke Klaten selama dua bulan. Setelahnya saya langsung ikut seleksi untuk bisa dibawa Pordasi Sumbar mengikuti PON. Nikmat pertama alhamdulillah saya lolos dari jalur perseorangan. Kelolosan ini saja sudah mengejutkan,” katanya.

Pascaseleksi, dalam pikirannya Anggel hanya memfokuskan latihan dan kesiapannya saja untuk bisa tampil maksimal. Pada kompetisi pertama yang sekaligus dihadapkan dengan ajang bergengsi tingkat nasional itu, atlet 27 tahun itu hanya datang dan berniat dengan semangat yang “berlipat ganda”.

“Berlipat ganda yang saya maksudkan ini hanya ingin sekadar merasakan sensasi dan pengalaman pertamanya saja, karena ini pertama. Namun, ini jauh di luar nalar. Apa yang ada dalam kepala saya tentang semangat ‘berlipat ganda’ yang dimaksud jauh melebihi semuanya, yang sama sekali tak pernah saya kira,” kata atlet asal Sawahlunto itu.

Medali pertama di iven perdananya itu semakin membuka lebar pintu gerbang bagi Anggel untuk bisa berkiprah lebih jauh di olahraga memanah berkuda ini. Kabarnya, pada kemenangannya di Exhibition PON XXI Aceh-Sumut beberapa waktu lalu, Anggel akan dihadapkan langsung dengan kompetisi serupa di waktu mendatang.

Tentunya, selepas ini dirinya akan semakin menyiapkan dirinya menjadi lebih baik dan matang. Setidaknya di kemenangan pertamanya ini, Anggel memiliki pelecut semangat untuk bisa menyiapkan kompetisi berkuda memanah ini secara optimal. Bahkan kabarnya pula, kompetisi mendatang, Anggel akan melawat pula ke ajang internasional.

Meski menang sebagai terbaik kedua, tapi bagi Anggel ini adalah kemenangan terbaiknya. Hal yang tak diduga itu dirasa berkat doa orang tua dan keluarganya. Orang yang berada di lingkungannya paham betul, bagaimana ia dengan begitu gigihnya menyiapkan ini meski dengan waktu yang sangat terbatas.

“Saya tahu ini mustahil. Tapi proses saya yang dengan biaya mandiri dan dari donatur, saya membulatkan tekad untuk bisa berkuda memanah dengan baik. Pikiran saya ini hanya sebagai ibadah, karena ini olahraga yang disunahkan Islam. Jadi awalnya ini demi ibadah saja walau ujungnya ingin mendapat ruang terbaik di memanah berkuda. Tapi takdir lain, saya mendapatkan yang tak terduga. Allah memberikan saya yang terbaik dalam hidup saya. Allah mendengar doa dan dukungan orang tua dan keluarga saya. Sungguh, saya tidak bisa berkata-kata dengan nikmat yang saya dapatkan hari ini,” katanya.

Hal yang tak dikira. Baginya, apa yang didapatkannya telah jauh melebihi segalanya. Kata-kata pun tak bisa berucap untuk meluapkan kebahagian ini. Anggel hanya bisa berharap dan ingin memberikan terbaik kepada orang tua dan keluarganya. Katanya, mungkin hanya ini yang ingin bisa diberikan.

“Jika rezeki berlebih, insya Allah saya akan umrahkan orang tua. Dan membuat keluarga saya menjadi lebih baik. Untuk diri saya sendiri hanya satu keinginan saja, saya ingin memiliki kuda sendiri. Kuda yang bisa saya rawat dan saya jadikan teman untuk menghadapi kompetisi mendatang. Semoga kecintaan saya dengan berkuda memanah ini, akan semakin membuka lebar peluang saya ke depannya. Terima kasih Allah, orang tua, keluarga dan kerabat-kerabat yang mendukung,” kata Anggel. (*)

 

 

Exit mobile version