Teks Foto : Pengerjaan Pengaspalan Jalan nasional yang terban di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (9/10), diberlakukan buka tutup jalur. Proses pengaspalan diperkirakan akan berlangsung 5 sampai 15 Oktober 2024. ALDI
PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar terus mengebut pengerjaan perbaikan jalan nasional yang terban di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, saat ini sedang proses pengaspalan jalan.
“Target kami, seluruh pekerjaan perbaikan dapat selesai pada 31 Oktober mendatang,” ujar Thabrani Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, saat pembukaan jalur pada bulan Juli lalu.
Saat itu ia menuturkan, terdapat 16 titik mengalami kerusakan berat di sepanjang jalur Lembah Anai akibat bencana banjir bandang (galodo) yang terjadi pada bulan Mei itu.
Pembukaan itu jalur itu telah berlangsung sejak Minggu (21/7) lalu. Jalan ini hanya dibuka untuk kendaraan roda dua hingga enam yang diizinkan melintas di Lembah Anai.
Sementara itu, Kasat Lantas Padang Padang menyampaikan saat pengaspalan jalan akan terjadi penumpukan kendaraan, ia mengimbau agar pengendara cari jalan alternatif.
“Kami informasikan bahwa saat ini, jalan di kawasan Lembah Anai mulai tanggal 5 Oktober 2024 s/d 15 Oktober 2024 akan dilaksanakan pengaspalan. Kami harap suluruh masyarakat dapat bersabar dan berhati-hati saat melewati jalan Lembah Anai. Dan kami menghimbau agar masyarakat dapat melewati jalan alternatif yaitu melalui Malalak atau Sitinjau Lauik,” ujar Iptu Afrizal Sahar dalam keterangannya, Minggu (5/10).
Ia berharap masyarakat terutama pengendara motor tidak memaksa untuk melintasi jalan yang masih dalam pengerjaan itu karena alat berat masih bekerja siang dan malam.
“Setiap harinya, siang dan malam proses pengaspalan dikerjakan serta alat berat yang bekerja untuk mendukung percepatan proses perbaikan ruas jalan tersebut,” ujarnya.
Terpantau, selain pengaspalan jalan, perbaikan dinding jalan juga terus dilakukan oleh PT. Hutama Karya selaku pelaksanaan proyek.
Sementara itu, salah satu mahasiswa di Kota Padang yang berasal dari Batusangkar, Marsha Nadin menyampaikan harapan agar perbaikan jalan lintas Nasional itu cepat selesai.
Marsya menuturkan, saat kembali ke Padang pada minggu (6/10) kemaren ia terjebak kemacetan hampir tiga jam di jalur tersebut, karena sedang pengaspalan jalan.
“Kadang-kadang untuk pulang ke Batusangkar atau ke Padang, travel yang ia tumpangi memilih jalan Malalak atau Sitinjau Lauek untuk menghindari kemacetan di Silaing,” ujarnya.
Dengan selesainya perbaikan jalan ini, tentu jarak tempuh Padang ke Batusangkar akan normal dengan waktu kira-kira dua jam. (*)