BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Pembelajaran muatan lokal bagi siswa SD dan SMP di Kota Bukittinggi menjadi salah program unggulan Pemko Bukittinggi di bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran muatan lokal diberikan langsung oleh tokoh adat, ninik mamak, bundo kanduang, dan cadiak pandai. Para pemuka adat dan agama itu langsung menjadi guru tamu bagi siswa di sekolah.
Pembelajaran muatan lokal itu berupa Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau (PKBAM), dan Program Unggulan Pendidikan Bukittinggi (PUPB) seperti Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Nabawiyah.
“Tahun Ajaran 2024/2025 ini adalah tahun ketiga pelaksanaan pembelajaran muatan lokal di satuan jenjang pendidikan SD dan SMP di Kota Bukittinggi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi, Herriman, ketika menerima kunjungan Harian Haluan di ruang kerjanya, Selasa (15/10).
Herriman mengatakan, penambahan materi muatan lokal bagi pelajar SD dan SMP ini merupakan salah satu program unggulan Bukittinggi Hebat di bidang pendidikan. Program ini sejalan dengan visi dan misi Pemko Bukittinggi yakni menciptakan Bukittinggi Hebat yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Dalam pelaksanaannya, Pemko Bukittinggi berkolaborasi dengan ninik mamak, tokoh adat, bundo kanduang, cadiak pandai, dan tokoh agama. Para pemuka adat dan agama ini langsung menjadi guru tamu untuk memberikan materi muatan lokal. Untuk PKBAM, pelajar diberikan materi seperti kato nan ampek, sumbang duo baleh, panitahan, dan materi adat lainnya.
Sedangkan untuk PUPB, pelajar diberikan materi tentang keagamaan seperti aqidah akhlak, fiqih, bahasa Arab dan sejarah Islam. Melalui program ini, para pelajar dibekali ilmu agama dan ilmu adat istiadat dari usia dini.