Tidak hanya hujan lebat, BMKG juga memperingatkan kemungkinan cuaca ekstrem lainnya, seperti angin kencang, petir, puting beliung, dan bahkan hujan es.
Pertumbuhan awan konvektif atau awan kumulus, yang menyebabkan terbentuknya cuaca ekstrem, telah beberapa kali terjadi di Sumbar, termasuk hujan es yang sempat mengguyur Solok beberapa waktu lalu.
BMKG karenanya meminta masyarakat untuk waspada dan siap menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. Selain itu, koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BPBD juga diharapkan dapat ditingkatkan untuk mitigasi bencana.
“Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika mendeteksi tanda-tanda cuaca ekstrem di wilayah masing-masing,” ucapnya.
Desindra menambahkan, dengan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Desember, BMKG mengingatkan warga untuk terus memantau perkembangan prakiraan cuaca dan selalu waspada terhadap kondisi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Berpotensi Picu Banjir Lahar Dingin
Di lain pihak, Gunung Marapi kembali mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir. Statusnya pun naik kembali menjadi Siaga. Desindra menuturkan, hujan lebat yang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun ini berpotensi memicu aliran lahar dingin dari material vulkanik yang berada di puncak Gunung Marapi, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di sekitarnya.