PADANG, HARIANHALUAN.ID — Saling serang dan saling lempar argumen sengit mewarnai debat perdana Pilgub Sumbar 2024, Rabu (13/11) malam antara kandidat pasangan Mahyeldi -Vasko Ruseimy dan Epyardi Asda-Ekos Albar.
Pada Debat perdana Pilgub Sumbar ini, KPU fokus pada tata kelola pemerintahan, sosial, budaya, ekonomi serta SDM. Kedua pasangan saling memberikan kritik tajam terhadap jawaban satu sama lain.
Seperti pada pertanyaan pertama tentang tata kelola pemerintahan. Epyardi mengkritik banyak pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersandung hukum, bahkan tertangkap basah terlibat korupsi.
Sementara itu, Mahyeldi juga memberikan kritik kepada Epyardi saat pertanyaan tentang SDM. Ia menilai Kabupaten Solok berada pada peringkat rendah dalam perkembangan wilayah. “Solok yang selama ini dipimpin Pak Epy berada di nomor 17 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar,” katanya Mahyeldi.
Saling serang juga terjadi saat pembahasan tema budaya dan agama. Dalam kesempatan itu, Epyardi memuji pemerintahan Mahyeldi yang sudah memberikan berbagai bantuan kepada masjid dan pesantren di Sumbar. Namun, ia menyayangkan bahwa bantuan bantuan tersebut hanya terbatas untuk golongan tertentu.
Mahyeldi pun kontan menyanggah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa tuduhan Epy tersebut sama sekali tidak benar. Selama ini pihaknya telah memberikan bantuan keagamaan tanpa pandang bulu.
Saat segmen para pasangan memberikan pertanyaan. Epyardi mempertanyakan soal hubungan Mahyeldi sebagai gubernur yang tidak akur dengan para bupati dan wali kota. “Bukan hanya saya, tapi seluruh bupati dan wali kota tidak ada yang cocok dengan bapak. Bagaimana tanggapan bapak soal ini,” katanya.
Dengan senyum tipis, Mahyeldi menepis tudingan Epyardi. Menurutnya pernyataan itu hoaks. “Saya tidak tahu bapak dapat info yang keliru ini dari mana. Mungkin Pak Epy banyak menerima informasi hoaks,” ujarnya.(*)