Senada dengan Asrinaldi, Nora juga menilai munculnya kembali nama Gamawan Fauzi ini bentuk keresahan sebagian masyarakat yang membutuhkan pemimpin yang mampu membawa Sumbar ke arah yang lebih baik dan mengembalikan muruah Sumbar.
“Ini juga jadi catatan untuk kepala daerah yang saat ini menjabat, bagaimana membangun kerja sama dan berkordinasi untuk percepatan pembangunan dan membawa Sumbar menjadi salah satu daerah yang dipandang di mata nasional, karena memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan jadi daerah yang aman dan nyaman bagi masyarakatnya,” katanya.
Nora juga menyoroti proses kaderisasi yang dijalankan Partai Politik (Parpol), sehingga mampu memunculkan nama-nama baru yang punya kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan yang mumpuni. Parpol pada hari ini terkesan hanya sibuk mencari kader saat pemilihan akan berlangsung.
“Seharusnya itu jadi kerja berkelanjutan di Parpol. Saya yakin pasti ada orang yang kapasitasnya sama atau lebih dari Gamawan Fauzi. Tapi proses untuk menjadi pemimpin itu harus dengan mengenalkan diri atau diperkenalkan oleh orang lain ke publik. Persoalannya saat ini orang-orang seperti itu tidak punya wadah. Selain itu, untuk terjun ke dunia politik memerlukan banyak hal, tidak cukup kapasitas dan populer saja, juga perlu ongkos politik atau materi,” katanya.
Regenerasi kepemimpinan, menurutnya, juga membutuhkan bimbingan dari sosok-sosok pemimpin yang sudah teruji. Sebab demikian perlu membangun komunikasi dan hubungan baik dengan tokoh-tokoh senior. “Jika nama-nama calon yang itu-itu saja, maka perubahan ke arah yang lebih baik sulit terjadi,” katanya. (*)