“Kini kita sudah berada di dunia digital. Kita jangan berharap orang datang ke bank, sekarang orang tak bangga lagi datang ke bank karena itu layani mereka bahasa digital,” katanya.
Dikatakannya lagi, bicara tentang servis maka bicara tentang inovasi digital. Kalau teknologi lemah, maka pasti tertinggal. Oleh karena itu, tidak zamannya lagi bersifat tradisonal, tapi BPD mesti melek digital.
“Dengan adanya forum servis ini mudah-mudahan ada kesatuan pandangan tentang perkembangan teknologi BPD ke depan. Persaingan memang berat dengan bank BUMN, tapi kalau teknologi kita kuat, BPD bisa melesat,” katanya.
Ia mengatakan, terbukti Bank Nagari dengan peningkatan teknologi, feebase income-nya langsung melonjak menjadi Rp2,4 miliar, biaya teknologi hanya Rp1,4 miliar jadi sudah untung Rp1 miliar.
“Teknologi membuat kita menguasai keuntungan, tujuan bank pasti cari untung, pertama tentu untuk kesejahteraan karyawan kemudian pemilik dengan pembayaran deviden,” ujarnya lagi.
Menurut Irsyad, latar belakang diadakannya Forum Service BPDSI ini yaitu untuk menyamakan mindset sesama BPD bahwa tidak ada BPD yang lebih baik, sehingga persaingan antar sesama BPD tidak terjadi.